Lifestyle

Aloha Warga +62, Wisata ke Hawai Sudah Dibuka

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
20 October 2020 09:08
A man sits on a nearly empty Waikiki Beach in Honolulu, Friday, Oct. 2, 2020. After a summer marked by a surge of coronavirus cases in Hawaii, officials plan to reboot the tourism based economy later this month despite concerns about the state's pre-travel testing program. (AP Photo/Caleb Jones)
Foto: Pantai Waikiki di Honolulu, Hawai (AP Photo/Caleb Jones)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hawai, Amerika Serikat (AS), kini buka kembali. Sebelumnya kawasan ini ditutup sebagai bagian dari upaya pencegahan wabah corona (Covid-19).

Bukan hanya itu, aturan karantina 14 hari juga juga ditiadakan. Aturan diganti dengan kewajiban tes PCR Covid-19.



Akibatnya jumlah wisatawan membludak. Bahkan sampai 8.000 turis asal AS saja.

Melansir Travel off Path, Juru Bicara Departemen Perhubungan Luar Negeri Tim Sakahara mengatakan, 30 penerbangan yang membawa ribuan penumpang tiba di Honolulu sejak akhir pekan kemarin.



Namun angka ini belum normal dan hanya 30% dari normal, yang bisa mencapai 100 penerbangan setiap hari. Meski begitu, kata dia, ia adalah tanda positif bagi pariwisata Hawai.

Menurut Data Bandara Hawaii, 51 penerbangan Transpacific tiba pada Kamis dengan kapasitas 10319 kursi. Dari jumlah tersebut, hanya 80% yang terisi.

Semua pelancong yang masuk harus memiliki Uji Amplifikasi Asam Nukleat (NAAT) Covid-19 yang valid dalam waktu 72 jam setelah naik ke penerbangan terakhir mereka ke Hawaii. Ini harus ditunjukkan sebagai bukti negatif corona setibanya di bandara.

Hawaii juga memiliki aturan yang sangat ketat mengenai karantina. Termasuk denda hingga US$ 5.000 dan satu tahun penjara.

Semua negara akan diizinkan memasuki Hawaii di bawah aturan masuk pra-pandemi reguler. Kecuali Brasil, China, Eropa, dan Inggris karena mereka dilarang oleh Presiden AS Donald Trump ketika pandemi dimulai.

Meski begitu beberapa kritikus berpendapat bahwa membuka kembali Hawaii untuk pariwisata dapat membawa gelombang infeksi baru.

Dalam studi data Asosiasi Perjalanan dan Ekonomi AS, 5,9 juta pekerja sektor wisata AS kehilangan pekerjaan karena wabah corona.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular