Lifestyle

Memang Beda! Lainnya Seret, Barang Mewah Laku Keras di China

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
05 October 2020 08:50
Masker Louis Vuitton (ist/Youtube)
Foto: Masker Louis Vuitton (ist/Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belanja konsumen China untuk barang-barang mewah melonjak selama periode Hari Libur Nasional dan Festival Pertengahan Musim Gugur selama delapan hari ini. Hal ini seolah membuktikan bahwa kapasitas konsumsi yang kuat dan pasar negara itu telah pulih setelah negara tersebut berhasil mengatasi epidemi Covid-19.

Seorang pakar industri memperkirakan bahwa penjualan barang mewah China bisa melonjak 10-20% di 2020. Bahkan, tetap bisa tumbuh tetap dua digit selama bertahun-tahun.



Seorang eksekutif dari merek perhiasan dan jam tangan Prancis Cartier di Shanghai mengatakan kepada Global Times bahwa, sejauh yang dia tahu, sebagian besar merek mewah global teratas mengalami lonjakan penjualan sekitar 60% setiap tahun selama periode liburan Hari Nasional tahun ini.

Sebuah laporan oleh tjyun.com, situs berita yang berbasis di Tianjin, juga mengutip seorang manajer ritel dari Desa Florentia, outlet merek mewah di Tianjin, mengatakan bahwa arus pelanggan desa telah meningkat secara stabil sejak 25 Maret, ketika bisnis dibuka, dan telah mencapai puncak ledakan selama periode liburan.



"Pendapatan rata-rata penjualan harian di desa pada hari Kamis dan Jumat telah mencapai tingkat yang sama seperti tahun lalu," kata orang tersebut dikutip Senin (5/10/2020).

Hingga taraf tertentu, ledakan pengeluaran untuk produk mewah tidak mengherankan. Karena pertumbuhan belanja barang mewah telah berlangsung selama beberapa waktu di China.

Menurut karyawan Cartier tersebut, bisnis telah sangat bagus untuk sebagian besar merek mewah sejak Mei dan Juni. Ini diduga lantaran para pelanggan harus berbelanja di dalam negeri sendiri setelah perjalanan ke luar negeri dibatasi karena pandemi.

Dilaporkan bahwa toko Louis Vuitton di Henglong Square Shanghai memiliki penjualan yang menakjubkan sebesar 150 juta yuan (Rp 328 miliar) pada bulan Agustus. Sementara penjualan bulanan sebelumnya berjumlah sekitar 80-90 juta yuan, menurut laporan situs berita keuangan xueqiu. com.

Zhao Ping, direktur departemen perdagangan internasional di Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional, memperkirakan bahwa penjualan barang mewah China dapat melonjak sekitar 10-20 persen tahun-ke-tahun pada tahun 2020.

Menurut Zhao, lonjakan konsumsi tersebut merupakan bukti bahwa virus corona tidak terlalu memengaruhi pendapatan rata-rata masyarakat China, berkat pengendalian virus corona yang efektif di China dan peluncuran kebijakan pemerintah untuk menstabilkan perekonomian negara, yang keduanya sangat didukung pasar kerja.

Dia juga mencatat bahwa lonjakan konsumsi barang mewah merupakan cerminan dari peningkatan konsumsi China, yang secara langsung menguntungkan merek mewah kelas atas.

"Saat China terus mendorong mesin baru pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat China juga akan tumbuh. Saya yakin konsumsi barang mewah China akan terus tumbuh dua digit di masa depan," kata dia kepada Global Times.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cara China Genjot Vaksinasi Corona: dari Telur sampai Voucher

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular