Internasional

Selandia Baru Lockdown Lagi Auckland Selama 12 Hari

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 August 2020 15:13
In this image from a video, New Zealand Prime Minister Jacinda Ardern speaks at a news conference in Wellington, New Zealand Tuesday, Aug. 11, 2020. Ardern said Tuesday that authorities have found four cases of the coronavirus in one Auckland household from an unknown source, the first reported cases of local transmission in the country in 102 days. (TVNZ via AP)
Foto: Wabah Virus di Selandia Baru (TVNZ via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengumumkan perpanjangan waktu aturan penguncian (lockdown) kota Auckland selama 12 hari ke depan. Hal ini dilakukan karena semakin masifnya penyebaran virus kota terbesar Selandia Baru tersebut.

"Kabinet telah setuju untuk mempertahankan aturan (lockdown), (dengan) tambahan 12 hari menjadikan total dua minggu penuh," kata Ardern pada Jumat (14/8/2020), dikutip dari AFP.



Sejak Selasa (11/8/2020), empat warga dinyatakan positif terjangkit virus corona, menjadi kasus pertama penularan di sana dalam kurun waktu 102 hari. Setidaknya Selandia Baru telah mendeteksi kluster dengan 30 kasus baru.

Sebagian besar kasus tersebut muncul di sekitar Auckland, membuat sebanyak 1,5 juta penduduk kota tersebut diminta untuk tinggal di rumah. Selain itu, kasus infeksi juga ditemukan di Kota Tokoroa, yang jaraknya sekitar 210 kilometer dari selatan Auckland.



Padahal sebelumnya, Selandia Baru mendapat pujian global atas penanganan wabah virus di negaranya. Kini pihak berwenang masih mencari tahu bagaimana virus itu muncul kembali.

Ardern mengatakan bahwa pengujian genetik, kasus kedatangan yang dikarantina dari luar negeri, dan gelombang kasus pertama menunjukkan tidak ada hubungan dengan munculnya wabah virus baru ini.

Tetapi Ardern optimis jika wabah terbaru ini bisa dengan cepat terdeteksi dan dapat diatasi. "Ada tanda-tanda kami menemukan wabah ini relatif lebih awal dalam hidupnya," katanya.

Setidaknya pengujian ekstensif dan pelacakan kontak telah dilakukan sekitar 31 Juli. Selandia Baru kini memiliki 1.602 kasus terjangkit, dengan 22 kasus kematian, dan 1.531 pasien berhasil sembuh per Jumat (14/8/2020), menurut data Worldometers.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lockdown Selandia Baru, Warga Pajang Boneka Beruang di Rumah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular