Herman Maulana Syah mengenakan kostum Alat Pelindung Diri (APD) untuk mencukur rambut pelanggan di Chemot Barbershop miliknya di Kampung Babakan, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/5/2020) kemarin. Herman mengaku menggunakan APDÂ saat mencukur rambut untuk mengurangi resiko penularan wabah virus Covid-19. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
APD tersebut ia buat sendiri dengan menggunakan selembar plastik yang disatukan menggunakan selotip, topeng ski, masker gas, dan sarung tangan lateks. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Untuk melindungi tubuh ia menggunakan bahan plastik, sedangkan pelindung mata dan masker menggunakan barang yang telah ada dan dimodifikasi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Salon miliknya yang sudah dijalankan sejak tahun 2005. Kini, sebelum memulai memotong rambut, Herman atau biasa disapa Chemot ini selalu memakai APD buatannya, dan membersihkan tangannya dan tangan pelanggannya dengan sabun. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Kelangkaan APD untuk tenaga medis membuat ia mendesain dengan kreativitas sendiri. "Saya buat ini dengan kreativitas saya sendiri, selain Hazmat hanya diperuntukkan bagi tenaga medis ini juga sekaligus sebagai rasa apresiasi saya kepada para pejuang garda depan Covid-19 yaitu tenaga medis" katanya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Setiap pengunjung yang ingin bercukur dikenakan tarif Rp 15.000. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Herman mengaku sejak Covid-19 masuk di Indonesia penghasilannya berkurang dratis dari biasanya mendapat Rp 300 - Rp 500 ribu menurun drastis menjadi Rp 100 ribu bahkan Rp 50 ribu per hari. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)