6 Wanita Cantik Indonesia yang Sukses Jadi Bos
Pada Agustus 2017, Raline Shah diangkat menjadi komisaris independen AirAsia Indonesia. Terpilihnya aktris cantik 33 tahun itu sempat menjadi sorotan. Raline Shah masuk dalam jajaran komisaris karena menginspirasi banyak masyarakat Indonesia melalui film-film yang dibintanginya. (CNBC Indonesia/ Wanti Puspa)
Fitria Yusuf juga merupakan salah satu wanita cantik dan muda yang menjadi pimpinan perusahaan. Fitria Yusuf menjadi Wakil Direktur Utama di PT Citra Marga Nusaphala Persada sejak 2 Oktober 2016. Sebelum menempati posisi pentingnya itu, wanita dengan sapaan akrab Fifi ini dikenal sebagai sosialita dan fashionista. (Screenshot instagram @fitriayusuf_official)
Nama Dita Soedarjo sudah dikenal di kalangan sosialita. Meski demikian, ia memiliki posisi penting di perusahaan yakni menjadi bos dari brand es krim premium Haagen Dazs Indonesia. Putri pasangan konglomerat Soetikno Soedarjo dan Dian Muljadi itu mulai terjun ke dunia bisnis sejak 2015 ketika usianya masih 23 tahun. (CNBC Indonesia/Shalini)
Anne Patricia Sutanto merupakan PT Pan Brothers Tbk (PBRX). Pan Brothers menjadi salah satu perusahaan garmen terbesar di Indonesia. Perusahaan ini cukup dikenal di luar negeri bahkan hingga ke Eropa. Pan Brothers sudah memproduksi untuk brand-brand ternama dunia, seperti Uniqlo, Adidas, Nike, hingga Ralph Lauren. Anne sudah menjabat di Pan Brothers sejak 1997. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Imelda Adhisaputra dikenal sebagai wanita yang pernah berperan penting di berbagai perusahaan tambang Indonesia seperti PT Freport, PT Newmont, hingga PT BHP Billiton Indonesia. Saat ini, Imelda menjabat sebagai Regional Vice President Corporate Affairs di China Fortune Land Development Co., Ltd. (Dok twitter @IAdhisaputra)
Adinda Andarina Bakrie, atau lebih dikenal sebagai Dinda Bakrie ia dipercaya mengelola bisnis strategis keluarganya di sektor sumber daya alam sebagai Direktur EMP Mining Overseas Pte Ltd yang merupakan anak usaha dari Energi Mega Persada. Bisnisnya akan fokus dengan memburu mineral yang memiliki nilai tambah dan bisa mendukung industri kendaraan listrik. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
