Tan Ek Tjoan (1921). Sama dengan nama pemiliknya, Tan Ek Tjoan menjadi merek roti yang paling tua dalam daftar ini. Dibangun pada 1921, bisnis keluarga Tak Ek Tjoan memiliki produk roti dengan tekstur lembut dengan harga yang murah, mulai dari Rp 3.500 hingga Rp 55.000. (Agung Pambudhy/detikcom)
Berbagai variasi roti, Tan Ek Tjoan jualĀ antara lain roti tawar, roti dengan aneka rasa dan roti gambang, dan lain-lain. (Agung Pambudhy/detikcom)
Lauw Bakery (1960). Dibangun pada 1960, roti ini khas dengan roti tebal yang mengenyangkan dan dibungkus dengan kertas yang menjadi ciri khas. Kini, kemasannya bertransformasi menjadi bungkus modern namun citarasa tetap sama. Ada banyak roti yang bisa dicicipi, mulai dari roti gembong hingga roti daging. Harga yang dibanderol cukup murah, berkisar Rp 7.000 - Rp 10.000 untuk roti biasa. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Vineth Bakery (1977). Jadi toko roti pencetus kue es krim pertama pada tahun 1980-an, Vineth Bakery yang dibangun sejak 1977 ini menjajakan pelbagai roti barat, roti manis, pastry, cookies, serta kue biasa dan kue es krim. Untuk kue es krim ada Japonaise dan Blackforest. Harga yang dijual bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu untuk roti sampai jutaan untuk kue.(CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)
Maison Weiner Bakery (1936). Dibangun pada 1936, toko roti Maison Weiner didirikan oleh Ny Gem (Lee Liang Mey) yang hingga kini masih mempertahankan resep asli. Dengan toko tampilan jadul, Maison Weiner terkenal dengan pelbagai jenis roti ontbijtkoek, rollade mocca botercreme, 'roti sehat', dan bluder cokelat. Satu roti sehat biasanya dibanderol Rp 40.000 lebih. (dok. detikFood)