Sejumlah anak mengantre tiket untuk menonton film yang diputar di Indiskop atau Bioskop Rakyat yang di dalam Pasar Jaya Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (2/7/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Bioskop rakyat yang khusus menayangkan film-film Indonesia ini memiliki 2 studio dengan kapasitas masing-masing 128 kursi penonton, 6 speaker, 1 proyektor layar, dan 3 pendingin ruangan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Selain studio untuk menonton film, ada juga tempat bagi para pedagang untuk menjajakan makanan dan minuman. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Dalam masa uji coba ini, warga yang ingin menjajal bioskop rakyat ini cukup merogoh kocek Rp. 15.000 untuk dewasa dan Rp. 5.000 untuk anak kecil. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Fasilitas yang disediakan memberikan akses bagi masyarakat kalangan menengah kebawah agar bisa menikmati film-film Indonesia dengan harga terjangkau. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sebelumnya, bioskop rakyat ini mengadakan uji coba nonton film perdana pada bulan Maret tepatnya tanggal 3 Maret 2019. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Menurut ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) 56 Marcella Zalianthy, Indiskop nantinya akan berkonsep edukasi sinema, ruang kreatif, dan kuliner Indonesia. Film yang akan diputar juga merupakan film yang menginspirasi dan memberikan motivasi untuk para penonton. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Tidak hanya itu, Indiskop juga akan menjadi tempat belajar untuk siapapun untuk mengetahui seluk beluk pembuatan film. Sehingga, masyarakat nantinya tidak hanya jadi objek, tapi juga subjek, yang dapat melahirkan karya film. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Menurut Marcella, harapan dibuatnya bioskop rakyat ini yaitu dapat menjadi tempat nongkrong kreatif, dan tempat makan masyarakat dan anak muda di sekitar daerah ini. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)