
Wow! Konsumsi Fesyen Muslim RI Tembus Rp 280 Triliun
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
01 May 2019 13:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi fesyen Muslim di Indonesia tumbuh pesat dengan laju pertumbuhan lebih dari 18 persen per tahun. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan hal itu menunjukkan jika peluang pasar segmen fesyen tersebut sangat besar.
"Konsumsi fesyen muslim Indonesia senilai US$ 20 miliar (Rp 280 triliun dengan kurs Rp 14.000/US$) dengan laju pertumbuhan 18,2% per tahunnya. Pertumbuhannya tiga kali ekonomi nasional, tentu sektor seperti ini harus didukung online dan offline," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam pembukaan Muslim Fashion Festival Indonesia (Muffest) di Jakarta Convention Center, Rabu (1/5/2019).
Geliat industri fesyen muslim tak lepas dari jumlah umat Muslim dunia. Pada tahun 2018 jumlah populasi umat islam mencapai 24% dari total penduduk muslim dunia.
The State Global Islamic Ecomony melaporkan konsumsi fesyen Muslim dunia mencapai US$ 270 miliar, terus meningkat dengan laju pertumbuhan 5%. Pada tahun 2023 diproyeksikan akan mencapai US$ 361 miliar.
Hari ini, Muffest ketiga resmi diselenggarakan di JCC selama empat hari hingga 4 Mei 2019. Pameran fesyen Muslim ini diikuti oleh banyak usaha kecil dan menengah. Adapun pembukaan ditandai dengan peragaan busana oleh beberapa desainer yang salah satunya merupakan siswa SMK yang berasal dari Kudus.
"Menggarisbawahi program presiden Jokowi, ke depan pendidikan vokasi itu menjadi fokus utama pendidikan kita. Presiden sudah tegaskan, sesudah infrastruktur di tahun ini, pengembangan SDM menjadi prioritas berikutnya termasuk yang bergerak di bidang kreatif," katanya lagi.
Dengan pameran yang memang menjadi helatan tahunan ini, diharapkan bisa mendatangkan pembeli langsung. Di mana konsepnya bisa melibatkan desainer muda dalam negeri yang dinilai bisa disandingkan dengan desainer dunia. Apalagi target ke depannya, tekstil, clothing, dan footwear menjadi prioritas Kemenperin dalam menggalakkan Indonesia 4.0.
Ketua Penyelenggara Muffest, Ali Kharisma mengatakan jika moslem wear Indonesia punya ciri khas tersendiri. Apalagi, variasi yang ditampilkan memang beragam dan diharapkan bisa menarik lebih banyak pembeli yang tak hanya dari lokal, tapi juga internasional.
"Dengan kekuatan lokal, bahwasannya moslem wear ini punya ciri khas. Dan busana Muslim indonesia sangat bervariatif. Kita berharap brand indonesia makin maju," ujar Ali.
General Manager PT Dyandra Promosindo Apriani menargetkan Muffest 2019 bisa mengantongi Rp 40 miliar. Angka ini naik dibandingkan capaian tahun lalu yang berada pada kisaran Rp 20 miliar.
"Kita optimis target tercapai karena banyak brand baru yang belum ikut tahun lalu. Apalagi ada kerjasama dengan online store," ungkapApriani kepadaCNBC Indonesia diJCC, Rabu (1/5/2019).
Simak video terkait industri fesyen di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Indonesia Bisa Loh Jadi Kiblat Fashion Muslim Dunia
"Konsumsi fesyen muslim Indonesia senilai US$ 20 miliar (Rp 280 triliun dengan kurs Rp 14.000/US$) dengan laju pertumbuhan 18,2% per tahunnya. Pertumbuhannya tiga kali ekonomi nasional, tentu sektor seperti ini harus didukung online dan offline," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam pembukaan Muslim Fashion Festival Indonesia (Muffest) di Jakarta Convention Center, Rabu (1/5/2019).
Geliat industri fesyen muslim tak lepas dari jumlah umat Muslim dunia. Pada tahun 2018 jumlah populasi umat islam mencapai 24% dari total penduduk muslim dunia.
Hari ini, Muffest ketiga resmi diselenggarakan di JCC selama empat hari hingga 4 Mei 2019. Pameran fesyen Muslim ini diikuti oleh banyak usaha kecil dan menengah. Adapun pembukaan ditandai dengan peragaan busana oleh beberapa desainer yang salah satunya merupakan siswa SMK yang berasal dari Kudus.
"Menggarisbawahi program presiden Jokowi, ke depan pendidikan vokasi itu menjadi fokus utama pendidikan kita. Presiden sudah tegaskan, sesudah infrastruktur di tahun ini, pengembangan SDM menjadi prioritas berikutnya termasuk yang bergerak di bidang kreatif," katanya lagi.
Dengan pameran yang memang menjadi helatan tahunan ini, diharapkan bisa mendatangkan pembeli langsung. Di mana konsepnya bisa melibatkan desainer muda dalam negeri yang dinilai bisa disandingkan dengan desainer dunia. Apalagi target ke depannya, tekstil, clothing, dan footwear menjadi prioritas Kemenperin dalam menggalakkan Indonesia 4.0.
![]() |
Ketua Penyelenggara Muffest, Ali Kharisma mengatakan jika moslem wear Indonesia punya ciri khas tersendiri. Apalagi, variasi yang ditampilkan memang beragam dan diharapkan bisa menarik lebih banyak pembeli yang tak hanya dari lokal, tapi juga internasional.
"Dengan kekuatan lokal, bahwasannya moslem wear ini punya ciri khas. Dan busana Muslim indonesia sangat bervariatif. Kita berharap brand indonesia makin maju," ujar Ali.
General Manager PT Dyandra Promosindo Apriani menargetkan Muffest 2019 bisa mengantongi Rp 40 miliar. Angka ini naik dibandingkan capaian tahun lalu yang berada pada kisaran Rp 20 miliar.
"Kita optimis target tercapai karena banyak brand baru yang belum ikut tahun lalu. Apalagi ada kerjasama dengan online store," ungkapApriani kepadaCNBC Indonesia diJCC, Rabu (1/5/2019).
Dia juga menyebut, jika permintaan mode fesyen Muslim terus meningkat setiap tahunnya. Misalnya saja untuk mode festyen Muslim bertema sport, yang tahun lalu belum masuk menjadi bagian dari pameran ini.
Simak video terkait industri fesyen di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Indonesia Bisa Loh Jadi Kiblat Fashion Muslim Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular