Ada yang Salah pada Ponsel Lipat Samsung, Apa Itu?
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
23 February 2019 13:44
Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung pada 26 April 2019 akan meluncurkan smartphone yang paling futuristik, hibrida smartphone-tablet lipat yang disebut Galaxy Fold. Namun menurut pengamat ada hal yang salah dilakukan Samsung untuk produk ini.
Sebernarnya bukan soal harga Galaxy Fold mungkin hanya bisa dirasakan kalangan atas saja, pasalnya harga dari smartphone futuristik ini terbilang fantasti, mencapai US$ 1.980 atau setara dengan Rp 27.828.900 (*kurs Rp 14.055).
Melansir dari Business Insider, meski canggih, ada satu hal yang mungkin membuat Galaxy Fold kurang diminati, yakni warnanya yang dinilai terlalu maskulin dan tidak "kekinian".
Galaxy Fold hanya hadir dalam empat warna yakni, hitam, perak, biru, dan hijau. Padahal saat ini, warna pink atau rose gold sedang populer.
Mari kita kembali ke 2016, setahun setelah Apple merilis iPhone pertamanya dengan warna emas mawar, iPhone 6S. David Pierce, salah jurnalis lepas, sempat menulis cerita yang luar biasa tentang mengapa gadget rose-gold sangat populer di kalangan pelanggan.
Pierce berbicara dengan Leatrice Eiseman, seorang spesialis warna dan direktur eksekutif dari Pantone Institute, yang menamai tahunan "Warna of the Year." Eiseman memberikan tanggapan yang sangat menarik ketika Pierce bertanya tentang emas mawar.
"Ada banyak penelitian yang membahas arti warna," katanya.
"Ketika kita sampai ke keluarga mawar, kita mendapatkan jenis kata-kata yang sama: Belas kasihan, ketenangan, kehangatan, sesuatu yang membuat anda tertarik dengan hal itu."
Eiseman kemudian menjelaskan bagaimana mawar emas memunculkan perasaan tenang dan damai - dan itu penting ketika Anda berurusan dengan teknologi.
Selama bertahun-tahun, industri teknologi berkembang dengan tujuan untuk membuat produk lebih hangat dan menyenangkan. Seperti hal-nya komputer yang memberikan kesan mesin alien yang dingin.
Namun saat ini komputer saat ini, seperti laptop dan tablet, bertujuan untuk menjadi lebih ramah pengguna dan mudah didekati. Warna, aneh kelihatannya, memainkan peran besar di sana.
Pierce menyimpulkannya dengan baik ketika berbicara tentang pentingnya teknologi rose gold dalam kisah Wired-nya:
Konsumen menyukainya karena rasa kedamaian dan ketenangan bawah sadar yang disediakannya di dunia yang semakin sibuk. Perusahaan menyukainya karena menyampaikan kemewahan dan kenyamanan, dua hal yang tidak mudah dikomunikasikan dengan persegi panjang logam.
Pada akhirnya, gadget emas naik lebih dari gadget. Itu adalah pilihan, keputusan yang mengatakan sesuatu tentang apa yang Anda hargai.
Warna juga merupakan pernyataan mode. Rose gold sangat bagus karena tidak seberapi emas, tetapi tetap memberikan kesan mewah. Itu juga gaya, dan menarik bagi semua jenis kelamin - merah muda mungkin merupakan warna yang secara tradisional feminin, tetapi tidak harus tetap seperti itu.
Dalam beberapa tahun terakhir saja, warna merah muda telah memainkan banyak gulungan: warna protes, warna yang secara singkat menentukan generasi, dan warna yang telah mendorong batas-batas mode pria.
Strategi Samsung Lawan Produk China
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Audio JBL hingga Harman Kardon Makin Ekspansif di RI
Sebernarnya bukan soal harga Galaxy Fold mungkin hanya bisa dirasakan kalangan atas saja, pasalnya harga dari smartphone futuristik ini terbilang fantasti, mencapai US$ 1.980 atau setara dengan Rp 27.828.900 (*kurs Rp 14.055).
Melansir dari Business Insider, meski canggih, ada satu hal yang mungkin membuat Galaxy Fold kurang diminati, yakni warnanya yang dinilai terlalu maskulin dan tidak "kekinian".
Mari kita kembali ke 2016, setahun setelah Apple merilis iPhone pertamanya dengan warna emas mawar, iPhone 6S. David Pierce, salah jurnalis lepas, sempat menulis cerita yang luar biasa tentang mengapa gadget rose-gold sangat populer di kalangan pelanggan.
Pierce berbicara dengan Leatrice Eiseman, seorang spesialis warna dan direktur eksekutif dari Pantone Institute, yang menamai tahunan "Warna of the Year." Eiseman memberikan tanggapan yang sangat menarik ketika Pierce bertanya tentang emas mawar.
"Ada banyak penelitian yang membahas arti warna," katanya.
"Ketika kita sampai ke keluarga mawar, kita mendapatkan jenis kata-kata yang sama: Belas kasihan, ketenangan, kehangatan, sesuatu yang membuat anda tertarik dengan hal itu."
Eiseman kemudian menjelaskan bagaimana mawar emas memunculkan perasaan tenang dan damai - dan itu penting ketika Anda berurusan dengan teknologi.
Selama bertahun-tahun, industri teknologi berkembang dengan tujuan untuk membuat produk lebih hangat dan menyenangkan. Seperti hal-nya komputer yang memberikan kesan mesin alien yang dingin.
Namun saat ini komputer saat ini, seperti laptop dan tablet, bertujuan untuk menjadi lebih ramah pengguna dan mudah didekati. Warna, aneh kelihatannya, memainkan peran besar di sana.
Pierce menyimpulkannya dengan baik ketika berbicara tentang pentingnya teknologi rose gold dalam kisah Wired-nya:
Konsumen menyukainya karena rasa kedamaian dan ketenangan bawah sadar yang disediakannya di dunia yang semakin sibuk. Perusahaan menyukainya karena menyampaikan kemewahan dan kenyamanan, dua hal yang tidak mudah dikomunikasikan dengan persegi panjang logam.
Pada akhirnya, gadget emas naik lebih dari gadget. Itu adalah pilihan, keputusan yang mengatakan sesuatu tentang apa yang Anda hargai.
Warna juga merupakan pernyataan mode. Rose gold sangat bagus karena tidak seberapi emas, tetapi tetap memberikan kesan mewah. Itu juga gaya, dan menarik bagi semua jenis kelamin - merah muda mungkin merupakan warna yang secara tradisional feminin, tetapi tidak harus tetap seperti itu.
Dalam beberapa tahun terakhir saja, warna merah muda telah memainkan banyak gulungan: warna protes, warna yang secara singkat menentukan generasi, dan warna yang telah mendorong batas-batas mode pria.
Strategi Samsung Lawan Produk China
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Audio JBL hingga Harman Kardon Makin Ekspansif di RI
Most Popular