Dolar Mahal, Bisnis Katering Dian Sastro Rela Untung Kecil

Arina Yulistara, CNBC Indonesia
27 May 2018 17:06
Ia mengatakan bahwa sejumlah bahan seperti bumbu masak hingga daging harus impor
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan dolar terhadap mata uang rupiah mulai dirasakan sejumlah pebisnis lokal, termasuk bisnis katering milik Dian Sastrowardoyo. Bisnis katering dengan nama 3 Skinny Minnies yang dibangun oleh lima orang perempuan cantik seperti Dian Sastrowardoyo, Jessica Halim, Putri Hardiman Alamsyah, Reina Latif Wardhana dan Tana Suwardhono, mulai merasakan kenaikan biaya operasional karena harga bahan baku membumbung, khususnya yang impor.

Tana Suwardhono selaku penanggung jawab 'dapur' 3 Skinny Minnies mengaku sempat panik ketika tahu dolar naik. Ia mengatakan bahwa sejumlah bahan seperti bumbu masak hingga daging harus impor. Ketika dolar naik tentu akan mempengaruhi bahan makanannya.

Meski harga bahan makanan menjadi tinggi namun diakui Tana, mereka sepakat tidak akan menaikkan harga. Menurutnya, peningkatan harga tidak menjadi solusi terbaik untuk mengatasi kenaikan dolar.

"Pertama kali dengar reflek panik karena semua naik. Yang langsung di otak aku sih gimana ya restoran dan catering. Sudah pasti ada adjustment pergantian bahan pasti ada, terus kita nggak mungkin naikin harga ya lebih baik untung lebih kecil dibanding kita harus naikin harga. Itu tandanya kita harus lebih giat lagi narik orang. Kita berpikir, kita saja stres gimana orang lain yang ada nanti kalau naikin nggak ada yang mau beli," ujar Tana saat diwawancarai CNBC Indonesia di rumahnya, kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Untuk mengakali dolar yang belum juga turun, Tana mengatakan banyak menggunakan bahan-bahan lokal. Memang sudah setahun belakangan, mereka memilih memakai bahan lokal walaupun harga tidak selalu lebih murah tapi lebih mudah didapatkan daripada impor.

Saat ini, tren penjualan catering memang sedang turun namun Tana menuturkan kalau ia tidak tahu apakah karena efek dolar atau puasa. Ia mengklaim bahwa penjualan memang selalu turun selama Ramadan.

"Dari penjualan belum terlalu terasa karena sekarang bulan puasa jadi memang lagi turun apakah ini efek puasa atau dolar, kita kan makanan bisnisnya jadi sudah biasa kalau puasa turun," tambahnya.
(hps)

Tags
Recommendation
Most Popular