
Seperti Starbucks, Coca Cola Terjun ke Bisnis Kopi
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 February 2018 13:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Coca Cola Amatil Group tengah mengamati peluang untuk merebut pasar kopi Indonesia dengan mengembangkan bisnis kopi. Keinginan ini sejalan dengan upaya meningkatkan penetrasi produk Coca Cola Amatil di berbagai wilayah Indonesia.
Public Affair & Communication Director Coca Cola Amatil Indonesia Lucia Karina mengungkapkan, diversifikasi bisnis kopi ini sejalan dengan upaya menopang kinerja perusahaan di tengah bisnis minuman bersoda yang cukup tertekan.
“Secara overall bisnis minuman tumbuh negatif 4% di 2017. Balik lagi ke gaya hidup, banyak yang merasa kadar gula itu lebih rendah kalau kita bikin kopi dirumah,” kata Karina saat berbincang dengan CNBC Indonesia di Hotel Darmawangsa, Selasa (13/2/2018).
Upaya mengembangkan bisnis kopi di Tanah Air, pun telah dilakukan perusahaan dengan meluncurkan Grinders Caffitaly System dengan menggandeng Grinders Coffe Roasters yang merupakan bagian dari Group Amatil dan Caffitaly.
Setidaknya, ada empat pilihan mesin Caffitaly yakni Milano, Roma, Venice, dan Bella. Keempat mesin ini pun telah diluncurkan bersama dengan tiga jenis kopi kapsul bernama Grinders, Fix, dan Romanza yang dibanderol dengan rentang harga Rp 110.000 hingga Rp 150.000.
Karina mengatakan, meskipun kapsul kopi tersebut masih impor dari luar negeri, Coca Cola Amatil Indonesia tidak menutup kemungkinan jika nantinya mesin maupun produk kopi tersebut bisa diproduksi di dalam negeri, menimbang skala ekonominya.
“Kami akan melihat seberapa jauh. Karena investasinya ini bukan investasi kecil. Kita akan lihat sejauh mana disambut oleh masyarakat. Kalau misalkan menjawab, kam akan kesana,” jelasnya.
Saat ini, portofolio produk minuman yang dimiliki Coca Cola Amatil terdiri dari enam kategori yakni ari minum kemasan, teh, sparkling, jus, minuman isotonik, dan juga dairy. Keinginan menambah portofolio tersebut, juga sejalan untuk menambah tipe konsumen di Indonesia.
Sebagai informasi, sepanjang 2017 Coca Cola Amatil Indonesia telah menanamkan investasi lebih dari US$ 110 juta, dan telah berhasil menyerap hampir 10.000 tenaga kerja. Adapun jumlah pelanggan perusahaan, mencapai 830.000 pelanggan.
Kerjasama dengan Citi Indonesia
Dalam kesempatan tersebut, Coca Cola Amatil Indonesia meneken kerja sama dengan Citi Indonesia terkait penyediaan layanan cash management dan trade finance. Adapun fitur yang disediakan adalah receivables, manajemen likuiditas, layanan investasi, solusi modal kerja, dan program kartu komersial.
Direktur Head of Treasury and Trade Solutions CIti Indonesia Vincent Soegianto mengatakan, kerja sama ini akan meningkatkan layanan yang sudah diberikan sebelumnya, yakni treasury trade solutions, pasar modal, manajemen risiko, dan corporate finance.
Selain itu, Citi Indonesia pun menyediakan supplier finance program untuk memperbaiki day payable outstanding, yang diharapkan dapat meningkatkan siklus perputaran kas dan memperpanjang waktu pembayaran.
“Solusi ini memiliki kemampuan untuk mengotomatisasi proses pembayaran Coca Cola Amatil Indonesia melalui konektivitas host to host,” kata Vincent.
(dru) Next Article Ketika Dunkin Tak Lagi Gunakan Donuts
Public Affair & Communication Director Coca Cola Amatil Indonesia Lucia Karina mengungkapkan, diversifikasi bisnis kopi ini sejalan dengan upaya menopang kinerja perusahaan di tengah bisnis minuman bersoda yang cukup tertekan.
“Secara overall bisnis minuman tumbuh negatif 4% di 2017. Balik lagi ke gaya hidup, banyak yang merasa kadar gula itu lebih rendah kalau kita bikin kopi dirumah,” kata Karina saat berbincang dengan CNBC Indonesia di Hotel Darmawangsa, Selasa (13/2/2018).
Setidaknya, ada empat pilihan mesin Caffitaly yakni Milano, Roma, Venice, dan Bella. Keempat mesin ini pun telah diluncurkan bersama dengan tiga jenis kopi kapsul bernama Grinders, Fix, dan Romanza yang dibanderol dengan rentang harga Rp 110.000 hingga Rp 150.000.
Karina mengatakan, meskipun kapsul kopi tersebut masih impor dari luar negeri, Coca Cola Amatil Indonesia tidak menutup kemungkinan jika nantinya mesin maupun produk kopi tersebut bisa diproduksi di dalam negeri, menimbang skala ekonominya.
“Kami akan melihat seberapa jauh. Karena investasinya ini bukan investasi kecil. Kita akan lihat sejauh mana disambut oleh masyarakat. Kalau misalkan menjawab, kam akan kesana,” jelasnya.
Saat ini, portofolio produk minuman yang dimiliki Coca Cola Amatil terdiri dari enam kategori yakni ari minum kemasan, teh, sparkling, jus, minuman isotonik, dan juga dairy. Keinginan menambah portofolio tersebut, juga sejalan untuk menambah tipe konsumen di Indonesia.
Sebagai informasi, sepanjang 2017 Coca Cola Amatil Indonesia telah menanamkan investasi lebih dari US$ 110 juta, dan telah berhasil menyerap hampir 10.000 tenaga kerja. Adapun jumlah pelanggan perusahaan, mencapai 830.000 pelanggan.
Kerjasama dengan Citi Indonesia
Dalam kesempatan tersebut, Coca Cola Amatil Indonesia meneken kerja sama dengan Citi Indonesia terkait penyediaan layanan cash management dan trade finance. Adapun fitur yang disediakan adalah receivables, manajemen likuiditas, layanan investasi, solusi modal kerja, dan program kartu komersial.
Direktur Head of Treasury and Trade Solutions CIti Indonesia Vincent Soegianto mengatakan, kerja sama ini akan meningkatkan layanan yang sudah diberikan sebelumnya, yakni treasury trade solutions, pasar modal, manajemen risiko, dan corporate finance.
Selain itu, Citi Indonesia pun menyediakan supplier finance program untuk memperbaiki day payable outstanding, yang diharapkan dapat meningkatkan siklus perputaran kas dan memperpanjang waktu pembayaran.
“Solusi ini memiliki kemampuan untuk mengotomatisasi proses pembayaran Coca Cola Amatil Indonesia melalui konektivitas host to host,” kata Vincent.
(dru) Next Article Ketika Dunkin Tak Lagi Gunakan Donuts
Most Popular