Harga Emas Antam Hari Ini: Dijual Nyesek, Mending Investasi

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
25 July 2022 09:20
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Melansir data dari situs resmi milik PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, emas batangan Logam Mulia harga hari ini (25/7/2022) turun Rp 1.000/gram menjadi Rp 969.000/gram.

Sementara harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) juga turun Rp 1.000/gram menjadi Rp 830.000/gram.

"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.

Harga emas Antam sejalan laju emas dunia. Pada perdagangan Jumat (22/7/2022) harga emas dunia di pasar spot naik 0,46% ke US$ 1.726,46/troy ons.

Melansir data Refinitiv, harga emas dunia di pasar spot naik tajam 1,15% sepanjang pekan kemarin meski masih terhitung drop 5,27% dalam sebulan dan ambles 4,16% dalam setahun.

Emas dinilai sebagai aset lindung inflasi sehingga dicari saat inflasi melonjak. Namun, status sebagai aset lindung teredam oleh kencangnya kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Kenaikan suku bunga akan membuat si greenback tetap menguat di pasar spot, sehingga emas makin mahal dan menjadi kurang menarik bagi investor.

Pada 26-27 Juli waktu setempat, The Fed dijadwalkan akan mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan kebijakan moneternya.

Namun, pasar telah memprediksikan bahwa The Fed akan kembali agresif untuk menaikkan suku bunga acuannya hingga 75-100 basis poin (bps) untuk meredam inflasi yang kian melonjak ke 9,1% dan menjadi yang tertinggi sejak 4 dekade.

"Pasar tengah menunggu seberapa hawkish kebijakan The Fed ke depan. Jika The Fed masih melihat perlunya meredam inflasi dengan kenaikan suku bunga maka kebijakan tersebut akan sangat bearish buat emas. Emas akan tertekan," imbuh Edward Meir, Analis Capital Markets, dikutip Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini (13/1/2025) Stabil di Rp1.568.000/Gram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular