
Simak Gerak Harga Emas Batangan di Pegadaian Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian pada Minggu (26/6/2022) cenderung sepi, dengan kenaikan harga dibukukan oleh logam mulia berjenis khusus, yakni emas AntamĀ retro dan emasĀ UBS (PT Untung Bersama Sejahtera).
Secara rata-rata, kenaikan harga emas di gerai BUMN tersebut sangatlah tipis yakni hanya 0,013% di mana semua emas Antam biasa dan Antam batik (satuan berapapun) tak mengalami perubahan harga.
BUMN keuangan tersebut membanderol emas keluaran Antam di harga Rp 1.027.000/gram, tak berubah dari posisi harga pada Sabtu. Emas Antam merupakan emas terpopuler di kalangan masyarakat untuk produk reguler.
Di luar itu, Pegadaian juga menawarkan emas Antam batik yang merupakan jenis emas Antam berharga termahal. Harga emas Antam Batik dipatok Rp 1.182.000 per gramnya atau flat dibandingkan dengan posisi Sabtu.
Sementara itu, emas Antam retro menguat rata-rata 0,03% sedangkan emas UBS menguat rata-rata 0,02%. Antam Retro dipatok Rp 974.000 per gram, atau naik Rp 1.000 dari posisi kemarin. Emas Antam retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah.
Emas ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas retro juga menjadi jenis emas Antam yang paling fluktuatif harganya. Sementara itu, harga emas UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera per gramnya berada di level Rp 976.000 alias stagnan.
Posisi harga emas di gerai anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini relatif sejalan dengan harga emas dunia yang naik tipis di Jumat tetapi tak mampu membalikkan tren penurunan sepanjang pekan.
Pada Jumat (24/6/2022) harga emas dunia tercatat US$ 1.826/troy ons, naik US$ 4 atau 0,22% secara harian. Namun demikian, secara mingguan harga logam mulia ini terhitung melemah 0,7% dibandingkan dengan posisi penutupan Jumat pekan lalu di angka US$ 1.839/troy ons.
Demikian juga dengan posisi akhir bulan Mei yang sebesar US$ 1.837/troy ons, sehingga secara bulanan para pemilik emas terhitung merugi karena nilai asetnya menurun.
Tren penurunan harga logam mulia di dunia terjadi setelah bank sentral negara-negara maju agresif menaikkan suku bunga acuannya untuk memerangi inflasi tinggi. Hal ini berimbas pada kenaikan imbal hasil dan kupon obligasi pemerintah.
Situasi ini membuat pemilik modal dunia memburu obligasi pemerintah negara maju yang seringkali disetarakan dengan aset safe haven (aman) seperti emas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Hari Ini: Pegadaian Variatif, Antam Ngacir!