Emas Lagi Flat tapi Pegadaian Berani Beli di Harga Tinggi

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
10 October 2021 11:00
Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga jual emas di dua penyedia utama emas BUMN nasional yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Pegadaian kompak tak bergerak, tetapi penguatan harga beli terjadi pada gerai Pegadaian.

Per hari Minggu (10/10/2021), harga emas Antam dipatok di level Rp 914.000/gram, atau tak berubah dalam dua hari terakhir. Dalam sepekan ini, harga emas yang ditawarkan di unit Logam Mulia tersebut merosot 1,08% atau berkurang Rp 10.000/gram.

Namun demikian, harga jual emas acuan di etalasenya, sebesar Rp 49.000, menjadi Rp 905.000/gram. Secara bersamaan, mereka beli emas konsumen dengan harga lebih tinggi yakni Rp 859.000/gram, naik dari harga beli Sabtu kemarin yang sebesar Rp 830.000/gram.

Di antara jenis emas yang dijual di Pegadaian, hanya emas jenis Antam Retro yang mengalami perubahan, dengan pelemahan harga rata-rata 0,11%. Pelemahan terbesar terjadi pada emas Antam retro satuan 1 gram, yakni sebesar 0,22% atau Rp 2.000 menjadi Rp 902.000/batang.

Emas Antam retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas retro juga menjadi jenis emas Antam yang paling fluktuatif harganya.

Menurut data Refinitiv, harga emas dunia di pasar spot turun 0,21% ke posisi US$ 1.756,67/troy ons dalam sepekan. Setelah sempat melesat ke US$ 1.769,51 pada Senin (4/10), harga emas cenderung melorot.

Proyeksi penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS), yang terindikasi dari kenaikan imbal hasil (yield) obligasi acuan pemerintah AS tenor 10 tahun menjadi penekan harga emas. Dua aset ini memang punya hubungan yang bertolak belakang.

Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS menguat, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengenal Investasi Tabungan Emas Pegadaian & Untung Ruginya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular