Investasi Mulai Rp 1 Juta, Sukri SR015 Tawarkan Kupon 5,1%

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
20 August 2021 11:50
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan memulai membuka masa penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Ritel seri SR015. Sukuk ritel kedua yang diterbitkan tahun ini menawarkan imbal hasil tetap sebesar 5,10% per tahun.
Foto: Tangkapan Layar Peluncuran SR015

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan memulai membuka masa penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Ritel seri SR015. Sukuk ritel kedua yang diterbitkan tahun ini menawarkan imbal hasil tetap sebesar 5,10% per tahun.

Sekretaris DJPPR Kemenkeu RI Iyan Rubiyanto mengatakan seperti sukuk ritel sebelumnya, SR015 dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah berakhirnya masa holding period 11 Desember 2021. Perdagangan di pasar sekunder hanya bisa dilakukan oleh investor domestik. Adapun nilai pemesanan minimal Rp 1 juta dan kelipatannya, serta maksimal Rp 3 miliar.

"Melalui penerbitan SR015 ini pemerintah menyediakan alternatif investasi aman, karena dijamin oleh pemerintah melalui UU Nomor 19 Tahun 2008 tentang SBSN dan Undang-Undang tentang APBN," kata Iyan dalam peluncuran, Jumat (20/8/2021).

Masa penawaran SR015 dimulai hari ini, 20 Agustus 2021 hingga 15 September 2021, dan penerbitan hasil penjualan pada 22 September 2021. Pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada 10 Oktober 2021 (short coupon) dan sisanya setiap tanggal 10 setiap bulannya.

Adapun salah satu tujuan utama penerbitan Sukuk Ritel adalah untuk membiayai APBN dan membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Kemudian ada 30 mitra distribusi yang telah diterapkan oleh pemerintah dengan pembelian secara online, baik bank maupun fintech.

Iyan menegaskan penerbitan SBN dan SBSN Ritel secara rutin oleh pemerintah bertujuan untuk mendorong kemandirian pasar keuangan domestik yang menyasar investor individu. Penerbitan SBN ritel juga memiliki nilai strategis dalam upaya pendalaman pasar domestik dan menjadi instrumen inklusi keuangan.

"Upaya ini dapat mendorong transformasi masyarakat dari saving orientation society menuju investment oriented society sekaligus mempeluas basis investor pasar domestik," kata Iyan.

Dia menambahkan dalam berinvestasi masyarakat sebaiknya tidak hanya memperhatikan unsur risako dan keuntungan (risk and return), tapi juga masuk akal dan resmi (logic and legal). SBN ritel yang diterbitkan pemerintah memiliki empat unsur tersebut, sehingga bukan hanya bebas risiko tapi juga menguntungkan.

"Sukuk ritel menjadi investasi ini masuk akal dan resmi dijamin pemerintah dan sukuk ritel yang telah diterbitkan sejak 2009 berhasil menarik minat besar dari masyarakat, total akumulasi sukuk ritel SR 001 hingga SR 014 mencapai Rp 221,31 triliun," pungkasnya.

Selain aman dan dijamin, dia menjabarkan keuntungan lain dari SR015 seperti kemudahan penjualan karena dilakukan secara online melalui mitra distribusi. Dengan begitu investor bisa membeli kapanpun dan dimanapun selama masa penawaran.

Kemudian, menguntungkan karena imbalan lebih tinggi dibandingkan rata-rata deposito bank BUMN dan bisa diperjualbelikan ke pasar sekunder.

"Selain itu membangun negeri karena penjualan akan diberikan digunakan untuk pembiayaan APBN, termasuk pembangun infrastruktur sesuai kebutuhan karena jatuh tempo 3 tahun dan investasi minimal 1 juta, serta sesuai prinsip syariah," kata Iyan.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tawarkan Kupon 5,1%, Investasi Kebal Krisis Ini Mulai Dijual

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular