
Harga Emas Dunia Anjlok, 5 Hari Emas Antam Merosot

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia yang kembali terjun bebas membuat emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk turun lima hari beruntun. Alhasil, emas Antam menyentuh level terendah dalam satu setengah bulan terakhir.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas batangan ukuran/satuan 1 gram harganya berada di Rp 920.000/batang. Harga tersebut merupakan yang terendah sejak 1 April lalu. Selain itu, dalam lima hari, emas ini sudah anjlok nyaris 3%. Kemarin, Jumat (18/6/2021), harga emas Antam melorot 0,82% dari harga hari sebelumnya.
PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Pada perdagangan Jumat (18/6/2021), satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini merosot 0,92% ke Rp 86.212.000/batang atau Rp 862.120/gram.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 510.000 | Rp 1.020.000 |
1 Gram | Rp 920.000 | Rp 920.000 |
2 Gram | Rp 1.780.000 | Rp 890.000 |
3 Gram | Rp 2.645.000 | Rp 881.667 |
5 Gram | Rp 4.375.000 | Rp 875.000 |
10 Gram | Rp 8.695.000 | Rp 869.500 |
25 Gram | Rp 21.612.000 | Rp 864.480 |
50 Gram | Rp 43.145.000 | Rp 862.900 |
100 Gram | Rp 86.212.000 | Rp 862.120 |
250 Gram | Rp 215.265.000 | Rp 861.060 |
500 Gram | Rp 430.320.000 | Rp 860.640 |
1000 Gram | Rp 860.600.000 | Rp 860.600 |
Harga emas dunia pada perdagangan Jumat kembali ambles 0,56% setelah hari sebelumnya ambrol 2,13%. Pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih menjadi pemicu utama merosotnya harga emas dunia. Ditambah lagi indeks dolar yang terus bergerak naik.
Dua faktor tersebut menjadi kombinasi "mematikan" bagi emas. The Fed pada Kamis dini hari mengindikasikan akan menaikkan suku bunga pada tahun 2023, bahkan sebanyak dua kali masing-masing 25 basis poin sehingga suku bunga di AS menjadi 0,75%.
Proyeksi tersebut lebih cepat ketimbang dengan perkiraan yang diberikan bulan Maret lalu yakni kenaikan suku bunga di tahun 2024.
Kenaikan suku bunga di AS membuat emas menjadi tidak menarik, sebab merupakan aset tanpa imbal hasil. Selain itu, saat suku bunga naik, maka opportunity cost dalam berinvestasi di emas menjadi meningkat.
Sementara itu indeks dolar AS kemarin melesat 0,83%, setelah naik 0,65% di hari sebelumnya. Kenaikan indeks tersebut artinya dolar AS sedang kuat-kuatnya. Ketika dolar AS menguat, maka emas dunia yang dibanderol dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaannya menjadi menurun.
Kuatnya dolar AS tersebut membuat rupiah kemarin melorot 0,14%. Tetapi, anjloknya rupiah tersebut membuat penurunan harga emas Antam tidak sebesar emas dunia. Sebab, meski emas dunia jeblok, tetapi ketika rupiah melemah maka harganya menjadi lebih mahal ketika dikonversi ke mata uang Garuda.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Jauhi Level Termurah 6 Bulan