InvesTime

Live Now! 'Hantu' Tapering Gentayangan, Investor Perlu Cemas?

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
07 June 2021 18:15
SVP Research Kanaka Hita Solvera, Janson Nasrial
Foto: SVP Research Kanaka Hita Solvera, Janson Nasrial

Jakarta, CNBC Indonesia - Isu tapering dari bank sentral AS (the Fed) pekan lalu sempat membuat rupiah terdepresiasi, kendati Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih positif dengan menguat nyaris 4% sepekan lalu.

Tapering merupakan kebijakan mengurangi nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bank sentral AS. Ketika hal tersebut dilakukan, biasanya aliran modal akan keluar dari negara emerging market dan kembali ke Negeri Paman Sam. Hal tersebut dapat memicu gejolak di pasar finansial yang disebut taper tantrum.

Taper tantrum pernah terjadi pada periode 2013-2015, dan rupiah menjadi salah satu korbannya. Selama periode tersebut nilai tukar rupiah merosot lebih dari 50%.

Bagaimana dampak sentimen ini? Apa investor perlu was-was?

Simak pembahasan bersama SVP Research Kanaka Hita Solvera, Janson Nasrial, LIVE, Senin malam ini (7/6/2021), mulai pukul 18.15 WIB, di InvesTime CNBC Indonesia.




(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Awas Nyangkut di Saham-saham Bank Mini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular