Tetap Rp 1,02 Juta/gram Sejak Sabtu, Harga Emas Antam Selow

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 September 2020 10:11
Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam tidak berubah pada perdagangan Senin (7/9/2020).

Harga emas dunia yang berakhir nyaris stagnan pada perdagangan Jumat pekan lalu membuat harga emas Antam tak bergerak.

Melansir data dari situs resmi logammulia.com, emas Antam dengan berat 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.020.000/batang, sama dengan harga Sabtu pekan lalu. Sementara emas dengan berat 100 gram yang biasa menjadi acuan dihargai Rp 96.212.000/batang atau Rp 962.120/gram.

Harga emas dunia pada perdagangan Jumat lalu berakhir di level US$ 1.932,45/troy ons, menguat tipis 0,1% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Meski demikian, seperti biasanya emas dunia bergerak dengan volatilitas tinggi, artinya turun-naik secara signifikan dalam waktu singkat.
Sebelum berakhir nyaris stagnan emas dunia sempat menguat 0,54% kemudian turun 0,74%.

Volatilitas tinggi tersebut dikatakan menjadi kesempatan melakukan aksi buy on dip alias beli saat harga turun oleh Frank Holmes, CEO dari U.S. Global Investor.

"Volatilitas emas menjadi peluang untuk buy on dip. Anda salah jika tak membeli emas," kata Holmes saat diwawancara oleh Kitco, Selasa (2/9/2020).
Holmes memprediksi harga emas akan mencapai US$ 4.000/troy ons dalam waktu 2 sampai 3 tahun ke depan.

Apalagi, hasil survei Reuters menunjukkan dolar AS diramal masih akan melemah hingga tahun depan, yang membuat outlook emas dunia menjadi positif.

Hasil survei Reuters terhadap 75 analis di bulan menunjukkan sebanyak 31% memprediksi harga dolar AS masih akan merosot hingga tahun depan. Namun, terjadi penurunan yang lumayan dibandingkan survei bulan Agustus dimana ada 39% yang memprediksi hal yang sama. 

Hasil survei tersebut terbilang cukup tinggi melihat data ekonomi AS pada pekan lalu yang menunjukkan mulai bangkitnya perekonomian Paman Sam. Artinya, pelaku pasar masih banyak yang meragukan laju pemulihan ekonomi AS. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell.

"Kami berpandangan bahwa situasi akan lebih sulit, terutama ada beberapa area di perekonomian yang masih sangat terdampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) seperti pariwisata dan hiburan.

Ekonomi masih membutuhkan suku bunga rendah, yang mendukung perbaikan aktivitas ekonomi, sampai beberapa waktu. Mungkin dalam hitungan tahun. Selama apa pun itu, kami akan tetap ada," papar Powell dalam wawancara dengan National Public Radio, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Powell menambahkan, The Fed tidak akan menarik kebijakan ultra longgar. Tidak cuma suku bunga, juga berbagai fasilitas pemberian likuiditas ke pasar keuangan maupun sektor riil.

"Kami tidak akan menarik dukungan terhadap perekonomian secara prematur. Kami akan terus melakukan apa pun yang kami bisa," lanjutnya.
Akibatnya, harga emas dunia kembali menguat 0,4% pagi ini, jika mampu dipertahankan hingga akhir perdagangan, emas Antam juga berpeluang naik Selasa besok.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emas Masih Jadi Primadona, Cek ya Ragam Pilihan Investasinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular