
Tips Investasi
Bisa Cuan Mendadak di 4 Instrumen Ini, tapi Ingat Risikonya!
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
29 November 2019 13:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada sebuah istilah di pasar keuangan, semakin tinggi potensi keuntungan suatu investasi maka semakin tinggi pula risikonya "high risk high return".
Jika kamu ingin untung besar dan cepat mengumpulkan pundi-pundi uang melalui investasi di pasar keuangan, kamu perlu modal dan waktu yang cukup, serta pengetahuan yang mumpuni untuk menganalisa pergerakan instrumen investasi tersebut.
Berinvestasi pada aset berisiko rendah seperti membeli Saving Bond Ritel (SBR), obligasi ritel yang diterbitkan pemerintah, atau reksa dana pendapatan tetap maupun pasar uang, perlu mempelajari produknya bukan?
Apalagi jika Anda ingin mengejar keuntungan tinggi dalam waktu yang lebih singkat pada satu instrumen tertentu, tentu tidak mudah.
Beberapa instrumen keuangan berikut ini bisa membuat kamu bisa cuan dalam waktu singkat, tetapi ingat, jika tidak benar-benar memahami risikonya juga setimpal.
Berikut jenis-jenis instrumennya:
1. Trading Mata Uang (Forex)
Forex merupakan akronim dari Foreign Exchange yang artinya pertukaran mata uang, nama lainnya ialah valuta asing atau valas. Seiring dengan perkembangan teknologi, transaksi valuta asing tersebut dapat dilakukan secara online dengan menggunakan laptop atau smartphone yang terhubung internet.
Objek mata uang yang diperdagangkan satu sama lain ialah mata uang, terutama major currency seperti: dolar Amerika Serikat (USD), euro (EUR), yen Jepang (JPY), Poundsterling Inggris (GBP), Swiss Franc (CHF), dolar Kanada (CAD).
Dalam bertransaksi forex, dana yang relatif kecil bisa melakukan transaksi yang lebih besar dengan adanya fasilitas margin atau leverage.
Misalnya sebuah broker forex menerapkan leverage 1:100, dengan dana dana Rp 10 jt kamu bisa bertransaksi hingga Rp 1 miliar, sangat menguntungkan jika posisimu benar. Akan tetapi jika bergerak sebaliknya, kerugian yang akan kamu terima juga setimpal.
Dalam dunia forex, bisa tetap untung ketika pasar sedang naik maupun turun atau disebut juga "two-way opportunity". Jika harga naik, memasang transaksi buy (long) akan diuntungkan, begitu juga sebaliknya. Sebaliknya, ketika harga sedang turun, maka posisi sell (short) yang akan diuntungkan.
2. Trading Emas
Tidak hanya mata uang saja yang diperdagangkan, tetapi emas juga. Pada prinsipnya, sama saja transaksi pada emas maupun forex, trader juga mempunyai potensi keuntungan dari fluktuasi naik-turun harganya, leverage yang diberikan broker juga hingga ratusan, sangat berbahaya jika belum mengerti betul.
Sering kali trader mengintip arah dari pergerakan dolar AS untuk memprediksi pergerakan harga emas. Di dunia internasional, pergerakan harga emas dinilai menggunakan dolar AS, ketika dolar naik maka harga emas akan turun.
3. Trading Mata Uang Digital
Ada banyak mata uang digital yang ditransaksikan di bursa kripto (crypto exchange) seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, Litecoin, dan lain sebagainya. Namun di antara mata uang tersebut yang paling terkenal ialah Bitcoin.
Saat ini mata uang digital sudah banyak diperdagangkan di broker forex yang tentunya akan membuat modal yang dibutuhkan untuk bertransaksi menjadi lebih rendah.
Cara perdagangannya hampir mirip dengan forex maupun emas, akan tetapi fluktuasinya sering kali lebih tinggi dari pada kedua instrumen tersebut.
4. Trading Saham
Nah, instrumen saham ini bisa dikatakan yang paling cocok untuk investasi, dan jika kamu mampu bersabar dengan memegang saham yang tepat, bukan tidak mungkin kamu akan cepat cuan bahkan bisa seperti Warren Buffet atau Lo Kheng Hong, kenal kan? Mereka dua investor ritel yang kaya dengan saham.
Tidak seperti ketiga instrumen di atas yang terlalu agresif dengan potensi keuntungan karena bergerak dalam dua arah, saham akan menguntungkan jika harga harganya naik dibandingkan nilai awal pembelian. Selain itu, saham juga memberikan dividen jika perusahaan memperoleh laba.
Memegang saham dalam jangka panjang sangat dimungkinkan, karena tidak ada biaya yang dibebankan setelah lewat hari "overnight" seperti ketiga instrumen di atas.
Jangan asal memilih sahamnya juga, pilihlah saham-saham unggulan yang masuk kategori LQ45 atau IDX30 atau perusahaan yang mencetak laba dengan fundamental yang baik.
Atau jika kamu benar-benar mendalami sebagai investor saham, kamu bisa memilih saham-saham yang tepat berdasarkan sektornya. Meskipun Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) kinerjanya minus, tapi beberapa sektor justru menunjukkan pertumbuhan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Kupas Tuntas Cara Cari Cuan Lewat Trading Forex & Komoditas
Jika kamu ingin untung besar dan cepat mengumpulkan pundi-pundi uang melalui investasi di pasar keuangan, kamu perlu modal dan waktu yang cukup, serta pengetahuan yang mumpuni untuk menganalisa pergerakan instrumen investasi tersebut.
Berinvestasi pada aset berisiko rendah seperti membeli Saving Bond Ritel (SBR), obligasi ritel yang diterbitkan pemerintah, atau reksa dana pendapatan tetap maupun pasar uang, perlu mempelajari produknya bukan?
Beberapa instrumen keuangan berikut ini bisa membuat kamu bisa cuan dalam waktu singkat, tetapi ingat, jika tidak benar-benar memahami risikonya juga setimpal.
Berikut jenis-jenis instrumennya:
1. Trading Mata Uang (Forex)
Forex merupakan akronim dari Foreign Exchange yang artinya pertukaran mata uang, nama lainnya ialah valuta asing atau valas. Seiring dengan perkembangan teknologi, transaksi valuta asing tersebut dapat dilakukan secara online dengan menggunakan laptop atau smartphone yang terhubung internet.
Objek mata uang yang diperdagangkan satu sama lain ialah mata uang, terutama major currency seperti: dolar Amerika Serikat (USD), euro (EUR), yen Jepang (JPY), Poundsterling Inggris (GBP), Swiss Franc (CHF), dolar Kanada (CAD).
Dalam bertransaksi forex, dana yang relatif kecil bisa melakukan transaksi yang lebih besar dengan adanya fasilitas margin atau leverage.
Misalnya sebuah broker forex menerapkan leverage 1:100, dengan dana dana Rp 10 jt kamu bisa bertransaksi hingga Rp 1 miliar, sangat menguntungkan jika posisimu benar. Akan tetapi jika bergerak sebaliknya, kerugian yang akan kamu terima juga setimpal.
Dalam dunia forex, bisa tetap untung ketika pasar sedang naik maupun turun atau disebut juga "two-way opportunity". Jika harga naik, memasang transaksi buy (long) akan diuntungkan, begitu juga sebaliknya. Sebaliknya, ketika harga sedang turun, maka posisi sell (short) yang akan diuntungkan.
2. Trading Emas
Tidak hanya mata uang saja yang diperdagangkan, tetapi emas juga. Pada prinsipnya, sama saja transaksi pada emas maupun forex, trader juga mempunyai potensi keuntungan dari fluktuasi naik-turun harganya, leverage yang diberikan broker juga hingga ratusan, sangat berbahaya jika belum mengerti betul.
Sering kali trader mengintip arah dari pergerakan dolar AS untuk memprediksi pergerakan harga emas. Di dunia internasional, pergerakan harga emas dinilai menggunakan dolar AS, ketika dolar naik maka harga emas akan turun.
3. Trading Mata Uang Digital
Ada banyak mata uang digital yang ditransaksikan di bursa kripto (crypto exchange) seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, Litecoin, dan lain sebagainya. Namun di antara mata uang tersebut yang paling terkenal ialah Bitcoin.
Saat ini mata uang digital sudah banyak diperdagangkan di broker forex yang tentunya akan membuat modal yang dibutuhkan untuk bertransaksi menjadi lebih rendah.
Cara perdagangannya hampir mirip dengan forex maupun emas, akan tetapi fluktuasinya sering kali lebih tinggi dari pada kedua instrumen tersebut.
4. Trading Saham
Nah, instrumen saham ini bisa dikatakan yang paling cocok untuk investasi, dan jika kamu mampu bersabar dengan memegang saham yang tepat, bukan tidak mungkin kamu akan cepat cuan bahkan bisa seperti Warren Buffet atau Lo Kheng Hong, kenal kan? Mereka dua investor ritel yang kaya dengan saham.
Tidak seperti ketiga instrumen di atas yang terlalu agresif dengan potensi keuntungan karena bergerak dalam dua arah, saham akan menguntungkan jika harga harganya naik dibandingkan nilai awal pembelian. Selain itu, saham juga memberikan dividen jika perusahaan memperoleh laba.
Memegang saham dalam jangka panjang sangat dimungkinkan, karena tidak ada biaya yang dibebankan setelah lewat hari "overnight" seperti ketiga instrumen di atas.
Jangan asal memilih sahamnya juga, pilihlah saham-saham unggulan yang masuk kategori LQ45 atau IDX30 atau perusahaan yang mencetak laba dengan fundamental yang baik.
Atau jika kamu benar-benar mendalami sebagai investor saham, kamu bisa memilih saham-saham yang tepat berdasarkan sektornya. Meskipun Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) kinerjanya minus, tapi beberapa sektor justru menunjukkan pertumbuhan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Kupas Tuntas Cara Cari Cuan Lewat Trading Forex & Komoditas
Most Popular