
Apa sih Kendala Investasi bagi Milenial? Kere?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 January 2019 09:17

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Schroder Investment Management Indonesia menilai saat ini kaum milenial sudah mulai sadar dengan kebutuhan untuk berinvestasi.
Namun sayangnya, portofolio investasi mereka masih terbatas, karena terkendala keuangan yang bisa dialokasikan untuk berinvestasi.
Presiden Direktur Schroders Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan tingkat kesadaran investasi untuk kalangan milenial saat ini sudah meningkat. Terbukti dengan data reksa dana yang belakangan mengalami pertumbuhan karena banyaknya kalangan ini mulai masuk ke instrumen investasi tersebut.
(tas) Next Article Milenial Ingin Investasi Saham? Ketahui Dulu Hal Ini
Namun sayangnya, portofolio investasi mereka masih terbatas, karena terkendala keuangan yang bisa dialokasikan untuk berinvestasi.
Presiden Direktur Schroders Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan tingkat kesadaran investasi untuk kalangan milenial saat ini sudah meningkat. Terbukti dengan data reksa dana yang belakangan mengalami pertumbuhan karena banyaknya kalangan ini mulai masuk ke instrumen investasi tersebut.
"The only problem uangnya mereka tidak besar untuk diversifikasi. Tapi tahu harus investasi karena mereka belajar, tinggal tunggu usia tertentu naik jabatan dan naik gaji," kata Michael kepada CNBC Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (17/1).
Head of Wealth Management and Client Growth Bank Commonwealth Ivan menambahkan, kaum milenial saat ini cenderung lebih mementingkan pengeluaran untuk kebutuhan lifestyle ketimbang berinvestasi.
Biasanya investasi atau menabung baru dilakukan setelah ada sisa uang dari bulan sebelumnya setelah dikurangi kebutuhan lainnya.
"Padahal, sebaiknya mengunakan sistem 50:30:20. Sebesar 20% ini dialokasikan untuk investasi, tapi ditarik di awal," kata dia.
Lebih lanjut, mengenai portofolio investasinya kaum milenial, terutama yang baru menjajaki berivestasi ada baiknya terlebih dahulu menggunakan instrumen dengan resiko redah seperti reksa dana dan obligasi dengan kupon fixed atau tetap.
Head of Wealth Management and Client Growth Bank Commonwealth Ivan menambahkan, kaum milenial saat ini cenderung lebih mementingkan pengeluaran untuk kebutuhan lifestyle ketimbang berinvestasi.
Biasanya investasi atau menabung baru dilakukan setelah ada sisa uang dari bulan sebelumnya setelah dikurangi kebutuhan lainnya.
"Padahal, sebaiknya mengunakan sistem 50:30:20. Sebesar 20% ini dialokasikan untuk investasi, tapi ditarik di awal," kata dia.
Lebih lanjut, mengenai portofolio investasinya kaum milenial, terutama yang baru menjajaki berivestasi ada baiknya terlebih dahulu menggunakan instrumen dengan resiko redah seperti reksa dana dan obligasi dengan kupon fixed atau tetap.
(tas) Next Article Milenial Ingin Investasi Saham? Ketahui Dulu Hal Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular