
Plus-Minus Pinjaman Mudah Bernama Cash Loan
Irvin Avriano A., CNBC Indonesia
30 November 2018 18:54

Jakarta, CNBC Indonesia - "We are just statistics, born to consume resources," ujar pujangga klasik Romawi, Horace.
Secara sederhana bisa diartikan, sifat konsumtif manusia sama besarnya dengan nafsu yang mendasari rasa ingin memiliki sesuatu. Apalagi jika dirangsang dengan "aji mumpung" ketika harga sudah dibanting diskon. Rasa ingin memiliki tak lagi dimotivasi ketika terdesak dan butuh.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan zaman, salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan konsumtif tersebut adalah memanfaatkan jasa perusahaan perintis teknologi (fintech) guna keperluan pribadi, yang biasa disebut cash loan.
Berdasarkan UU No.7/1992 tentang Perbankan, pinjaman secara umum (loan) juga dapat diartikan sebagai penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain.
Persetujuan itu mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Bersamaan dengan menjamurnya fintech, konsep loan tersebut dibawa dengan mudahnya ke publik oleh fintech lender menggunakan jaringan internet.
Meminjam sejumlah dana dari cash loan, yang kadang dikategorikan sebagai pinjam meminjam lewat jaringan (peer to peer lending/P2P), memang terkenal mudah.
Perbedaan P2P dengan cash loan atau fintech lender adalah P2P memiliki dua arah, yaitu lender dan investor, sedangkan fintech lender hanya menyalurkan pinjaman tanpa membuka asal modal pinjaman tersebut.
Jika berniat mengganti iPhone 6 Anda dengan ponsel yang paling mutakhir, baik iPhone XS Max berlayar terlebar sepanjang masa atau android Huawei P20 Pro yang berkamera Leica, cara paling mudah menambah tabungan adalah dengan cash loan.
Sama halnya dengan pinjaman bank tanpa jaminan (kredit tanpa agunan/KTA), proses yang harus dijalani pun tak lebih dari 5 menit.
Cukup bermodal KTP dan pendaftaran online (melalui website atau aplikasi ponsel), lalu, voila, pinjaman senilai Rp 500.000 hingga Rp 20 juta Anda sudah cair.
Beberapa platfom yang sudah sangat terkenal dalam menawarkan jasa pinjaman uang instan ini adalah Cash Wagon, Tunai Kita, dan Uang Teman.
Namun, jangan lupakan bahwa seiring dengan mudahnya proses pengajuan pinjaman, imbalan (trade off) yang muncul adalah bunga yang tinggi, sekitar 1% per hari.
Terdengar kecil memang, tetapi jika kita hitung secara bulanan maka sudah ada 30%.
Coba bandingkan besaran tersebut dengan bunga kartu kredit 3% per bulan, atau KTA perbankan 1-2% per bulan, tentu tidak kecil lagi bukan?
Selain itu, pastikan kebiasaan meminjam cepat ini tidak akan membuat Anda menggampangkan mencari uang tambahan serta menjadi kebiasaan di masa depan.
Jangan terburu-buru
Farah Dini Novita, Perencana Keuangan dari Jouska Indonesia, beberapa waktu lalu kepada CNBC Indonesia mengatakan beberapa hal selain mengecek besaran bunga, calon debitur cash loan dapat memikirkan beberapa hal dulu.
Beberapa hal yang harus direnungkan dan dilakukan dulu adalah melakukan kroscek keuangan pribadi seperti beberapa hal berikut:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps) Next Article Hai Milenial! Kenali Cara Pinjam-meminjam Online
Secara sederhana bisa diartikan, sifat konsumtif manusia sama besarnya dengan nafsu yang mendasari rasa ingin memiliki sesuatu. Apalagi jika dirangsang dengan "aji mumpung" ketika harga sudah dibanting diskon. Rasa ingin memiliki tak lagi dimotivasi ketika terdesak dan butuh.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan zaman, salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan konsumtif tersebut adalah memanfaatkan jasa perusahaan perintis teknologi (fintech) guna keperluan pribadi, yang biasa disebut cash loan.
Persetujuan itu mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Bersamaan dengan menjamurnya fintech, konsep loan tersebut dibawa dengan mudahnya ke publik oleh fintech lender menggunakan jaringan internet.
Meminjam sejumlah dana dari cash loan, yang kadang dikategorikan sebagai pinjam meminjam lewat jaringan (peer to peer lending/P2P), memang terkenal mudah.
Perbedaan P2P dengan cash loan atau fintech lender adalah P2P memiliki dua arah, yaitu lender dan investor, sedangkan fintech lender hanya menyalurkan pinjaman tanpa membuka asal modal pinjaman tersebut.
Jika berniat mengganti iPhone 6 Anda dengan ponsel yang paling mutakhir, baik iPhone XS Max berlayar terlebar sepanjang masa atau android Huawei P20 Pro yang berkamera Leica, cara paling mudah menambah tabungan adalah dengan cash loan.
Sama halnya dengan pinjaman bank tanpa jaminan (kredit tanpa agunan/KTA), proses yang harus dijalani pun tak lebih dari 5 menit.
Cukup bermodal KTP dan pendaftaran online (melalui website atau aplikasi ponsel), lalu, voila, pinjaman senilai Rp 500.000 hingga Rp 20 juta Anda sudah cair.
Beberapa platfom yang sudah sangat terkenal dalam menawarkan jasa pinjaman uang instan ini adalah Cash Wagon, Tunai Kita, dan Uang Teman.
Namun, jangan lupakan bahwa seiring dengan mudahnya proses pengajuan pinjaman, imbalan (trade off) yang muncul adalah bunga yang tinggi, sekitar 1% per hari.
Terdengar kecil memang, tetapi jika kita hitung secara bulanan maka sudah ada 30%.
Coba bandingkan besaran tersebut dengan bunga kartu kredit 3% per bulan, atau KTA perbankan 1-2% per bulan, tentu tidak kecil lagi bukan?
Selain itu, pastikan kebiasaan meminjam cepat ini tidak akan membuat Anda menggampangkan mencari uang tambahan serta menjadi kebiasaan di masa depan.
Jangan terburu-buru
Farah Dini Novita, Perencana Keuangan dari Jouska Indonesia, beberapa waktu lalu kepada CNBC Indonesia mengatakan beberapa hal selain mengecek besaran bunga, calon debitur cash loan dapat memikirkan beberapa hal dulu.
Beberapa hal yang harus direnungkan dan dilakukan dulu adalah melakukan kroscek keuangan pribadi seperti beberapa hal berikut:
- Cek kondisi keuangan pribadi, terutama total utang dan total kas yang masih menjadi aset kita sendiri. Jika kamu tidak punya apa-apa dan utang sudah bertumpuk, ada baiknya mulai menyelesaikan tagihan-tagihan sebelumnya baru meminjam uang lagi.
- Pastikan tujuan dalam meminjam bukan hanya konsumtif, tetapi juga produktif sehingga kegiatan kerja menjadi lebih mudah sehingga bonus kerja tahun depan sudah dapat dipastikan, atau bahkan penghasilan dapat bertambah dari penghasilan tambahan dari ponsel baru tersebut.
- Sisakan juga dana darurat. Biasanya besaran dananya setara dengan 2 kali-3 kali pengeluaran bulanan. Dana ini tentu dapat menjaga kondisi jika kamu terkena musibah luar biasa, atau mungkin teman dekat dan keluarga.
- Secara umum, perhatikan fondasi keuangan pribadi sebelum menambah utang, apalagi melalui cash loan yang bunganya tinggi.
- Jangan mudah terlena dengan tulisan "terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)" di logo lembaga keuangan manapun, karena segala kerugian perjanjian pinjam-meminjam, tidak berarti akan dijamin OJK.
![]() |
(hps/hps) Next Article Hai Milenial! Kenali Cara Pinjam-meminjam Online
Most Popular