
Rupiah Merosot Lagi, Harga Emas Antam Lanjut Turun
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
12 November 2018 15:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 3.030 menjadi Rp 607.310 per gram, dari sebelumnya Rp 610.340 per gram.
Koreksi harga emas yang melanjutkan pelemahan beruntun sejak lima hari terakhir tersebut masih mencerminkan penurunan risiko dari menguatnya nilai tukar rupiah kemarin, padahal hari ini rupiah mulai terkoreksi.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini (12/11/18), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 60,73 juta dari harga kemarin Rp 61,03 juta per batang.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Sumber: Logammulia
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 568.000 per gram, turun dari posisi kemarin Rp 575.000.
Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%.
Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Turunnya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang melemah kemarin.
Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Saat ini, kondisi pasar keuangan dan investasi domestik masih tertekan, terutama akibat berbalik menguatnya dolar Amerika Serikat (AS).
Pasar spot valas menunjukkan pelemahan rupiah hingga 0,72% menjadi Rp 14.785 per dolar.
Pelemahan rupiah itu seiring dengan menguatnya dolar AS di depan mata uang dunia yaitu 0,5% menjadi 97,392.
Untuk surat berharga, pasar saham dan obligasi juga menunjukkan koreksi hari ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,11% menjadi 5.807.
Surat berharga negara (SBN) seri acuan 10 tahun juga mengalami penurunan harga, yang dicerminkan oleh naiknya tingkat imbal hasil (yield) di pasar sekunder sebesar 6 basis poin (bps) menjadi 8,12% dari posisi 8,06% akhir pekan lalu.
Pergerakan harga dan yield bertolak belakang di pasar sekunder obligasi, dengan besaran 100 basis poin setara dengan 1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Harga Emas Antam Berkilau Saat Perang Dagang Membara
Koreksi harga emas yang melanjutkan pelemahan beruntun sejak lima hari terakhir tersebut masih mencerminkan penurunan risiko dari menguatnya nilai tukar rupiah kemarin, padahal hari ini rupiah mulai terkoreksi.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini (12/11/18), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 60,73 juta dari harga kemarin Rp 61,03 juta per batang.
Produk | Gram | Harga per gram 9 Nov 18 (Rp) | Harga per gram 12 Nov 18 (Rp) | Selisih (%) |
Emas Batangan | 0.5 | 724,000 | 721,000 | -0.41% |
Emas Batangan | 1 | 665,000 | 662,000 | -0.45% |
Emas Batangan | 2 | 639,500 | 636,500 | -0.47% |
Emas Batangan | 3 | 632,667 | 629,667 | -0.47% |
Emas Batangan | 5 | 629,400 | 626,200 | -0.51% |
Emas Batangan | 10 | 620,500 | 617,500 | -0.48% |
Emas Batangan | 25 | 613,940 | 610,940 | -0.49% |
Emas Batangan | 50 | 611,540 | 608,520 | -0.49% |
Emas Batangan | 100 | 610,340 | 607,310 | -0.50% |
Emas Batangan | 250 | 608,778 | 605,750 | -0.50% |
Emas Batangan | 500 | 608,174 | 605,146 | -0.50% |
Emas Batangan | 1000 | 608,023 | 604,996 | -0.50% |
Harga beli kembali | 575,000 | 568,000 | -1.22% |
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 568.000 per gram, turun dari posisi kemarin Rp 575.000.
Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%.
Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Turunnya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang melemah kemarin.
Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Saat ini, kondisi pasar keuangan dan investasi domestik masih tertekan, terutama akibat berbalik menguatnya dolar Amerika Serikat (AS).
Pasar spot valas menunjukkan pelemahan rupiah hingga 0,72% menjadi Rp 14.785 per dolar.
Pelemahan rupiah itu seiring dengan menguatnya dolar AS di depan mata uang dunia yaitu 0,5% menjadi 97,392.
Untuk surat berharga, pasar saham dan obligasi juga menunjukkan koreksi hari ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,11% menjadi 5.807.
Surat berharga negara (SBN) seri acuan 10 tahun juga mengalami penurunan harga, yang dicerminkan oleh naiknya tingkat imbal hasil (yield) di pasar sekunder sebesar 6 basis poin (bps) menjadi 8,12% dari posisi 8,06% akhir pekan lalu.
Pergerakan harga dan yield bertolak belakang di pasar sekunder obligasi, dengan besaran 100 basis poin setara dengan 1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Harga Emas Antam Berkilau Saat Perang Dagang Membara
Most Popular