CNBC Insight

Liburan di RI Berujung Apes, Warga India Kemalingan Duit Ratusan Juta

mfa,  CNBC Indonesia
26 December 2025 08:15
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi kebakaran yang meletus di sebuah gudang bahan kimia di Dhaka, Bangladesh 21 Februari 2019. (REUTERS / Mohammad Ponir Hossain)
Foto: Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi kebakaran yang meletus di sebuah gudang bahan kimia di Dhaka, Bangladesh 21 Februari 2019. (REUTERS / Mohammad Ponir Hossain)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak berabad-abad lalu, Indonesia telah menjadi tujuan untuk para pelancong asing. Kota-kota pelabuhan ramai disinggahi wisatawan, pedagang, hingga perantau dari berbagai penjuru dunia. Salah satu destinasi favorit kala itu adalah Batavia, ibu kota Hindia Belanda yang kini dikenal sebagai Jakarta.

Namun, tak semua kunjungan berakhir manis. Sebagian justru berujung petaka. Salah satunya dialami oleh seorang warga India yang namanya tak disebutkan menjelang pergantian tahun baru 1935-1936.

Seperti diberitakan Bataviaasch Nieuwsblad (25 Desember 1935), pria tersebut bersama keluarganya singgah di Batavia sebelum melanjutkan perjalanan ke kota lain. Mereka menginap di sebuah rumah penginapan untuk berniat beristirahat sejenak sebelum merayakan malam tahun baru di tempat tujuan berikutnya.

Namun, ketika seluruh anggota keluarga terlelap, malapetaka datang diam-diam. Seorang pencuri berhasil menyelinap masuk dan menggondol uang tunai senilai seribu gulden. Jumlah ini terbilang sangat besar pada masanya.

Sebagai gambaran, pada dekade 1930-an, satu gulden dapat membeli sekitar 25 kilogram beras. Artinya, seribu gulden setara dengan 25.000 kilogram beras. Jika dikonversikan dengan harga beras saat ini sekitar Rp12.000 per kilogram, maka nilai tersebut setara kurang lebih Rp300 juta.

Menurut polisi, dikutip dari laporan Bataviaasch Nieuwsblad, pelaku diduga kuat sudah memahami betul denah rumah penginapan tersebut sehingga tahu persis lokasi uang disimpan.

"Pencuri tersebut, yang pasti sudah mengetahui situasi di rumah itu,"ungkap polisi.

Dalam menjalankan aksi, pelaku memanjat tembok bangunan dan masuk melalui pintu kamar tidur yang dibiarkan terbuka. Aksinya dilakukan tanpa suara. Dia langsung menuju lemari tempat uang disimpan. Seolah telah hafal tata letak ruangan. Tak ada barang lain yang disentuh. Sasaran hanya uang korban. Baru keesokan paginya, keluarga tersebut menyadari bahwa uang mereka telah raib.

Pasca-kejadian, polisi segera melakukan penyelidikan. Kecurigaan sempat mengarah kepada seorang pemuda berusia sekitar 25 tahun yang mendadak memiliki uang dalam jumlah serupa. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, dugaan itu dilepaskan karena uang tersebut ternyata merupakan modal usaha milik ayahnya.

Kasus ini menambah panjang daftar kejahatan di Batavia pada akhir tahun 1935, terutama menjelang perayaan besar seperti natal dan malam tahun baru. Bahkan, pada periode yang berdekatan, terjadi pula perampokan lain dengan nilai serupa.

Dalam laporan Bataviaasch Nieuwsblad (28 Desember 1938), seorang pedagang di Pasar Senen juga melaporkan kasus pencurian dengan nominal besar. Berbeda dengan kasus sebelumnya, pelaku kali ini berhasil ditangkap. Atas dasar rentetan kejadian tersebut, polisi pun mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang pergantian tahun, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu sebab pada dekade 1930-an, dunia sedang dilanda krisis. 

(mfa/mfa)
Next Article Gak Punya Anak, Crazy Rich Jakarta Ini Bingung Sebar Warisan ke Siapa


Most Popular
Features