Peramal India Datangi Ibu Tien, Awalnya Ditolak-Ramalannya Jadi Nyata
Jakarta, CNBC Indonesia - Ramalan selalu jadi bagian menarik dalam perjalanan kehidupan manusia. Ada yang menganggapnya sekadar takhayul. Ada juga yang menilainya sebagai petunjuk masa depan, termasuk soal siapa yang bakal memimpin negara.
Terkait ini, siapa sangka ternyata seorang peramal India pernah mengungkap pemimpin masa depan Indonesia. Dia disebut-sebut menebak sosok pemimpin baru Indonesia kepada Siti Hartinah, istri Mayor Jenderal Soeharto yang kala itu masih menjadi perwira TNI Angkatan Darat. Dan waktu membuktikan tebakan itu terbukti benar.
Ceritanya bermula pada suatu hari di tahun 1965. Saat itu, Siti Hartinah didatangi seorang penjual batu akik di kediamannya di Jl. Agus Salim, Jakarta. Secara fisik, orang tersebut tampak keturunan India dan berusia lebih dari 50 tahun. Sebagai tuan rumah, Hartinah pun mempersilakan tamunya duduk.
"Setelah duduk, orang itu pun menawarkan dagangannya sambil membuka kotak berisi batu-batu permata yang berwarna-warni," tutur Hartinah dalam Siti Hartinah Soeharto: Ibu Utama Indonesia (1992).
Awalnya, Hartinah terlihat tak tertarik dan secara halus meminta orang India itu pergi. Namun, orang tersebut kemudian membuka jati dirinya. Dia ternyata bukan hanya penjual batu akik, melainkan juga seorang peramal. Mendengar hal itu, Hartinah langsung penasaran dan bersedia mendengar penjelasan sang peramal, meski tanpa menanggapinya terlalu serius.
"Sekadar mengisi keisengan saya setuju saja," ungkap Hartinah.
Peramal itu pun segera melakukan ritual lalu mulai menceritakan kehidupan si tuan rumah. Saat itu, Hartinah terhenyak karena kisah-kisah tentang masa lalu keluarganya berhasil ditebak dengan tepat, padahal mereka baru saja berkenalan. Perempuan kelahiran 23 Agustus 1923 ini akhirnya terus mendengarkan sampai sang peramal berkata:
"Madam, suami madam akan berdiri sama tinggi duduk sama rendah dengan Presiden yang sekarang (Red, Soekarno)," ungkap peramal.
Mendengar ucapan tersebut, Hartinah tentu saja tak percaya. Waktu itu, suaminya, Soeharto, hanyalah prajurit TNI AD biasa. Jalan menuju kursi presiden terasa mustahil karena masih banyak tokoh lain yang jauh lebih mumpuni. Maka, ucapan si peramal pun dicuekinya, sebab masa depan adalah urusan Allah SWT.
Akhirnya, peramal itu meminta bayaran sebesar Rp40 ribu. Jumlah tersebut membuat Hartinah terkejut karena sangat mahal. Namun, agar tidak berdebat panjang, dia pun langsung menyerahkan uang itu kepada sang peramal.
Beberapa tahun setelah kejadian tersebut, siapa sangka ucapan peramal terbukti. Kekacauan politik pasca-Gerakan 30 September membuat suaminya, Soeharto, bisa melenggang ke tampuk pimpinan negeri. Sampai akhirnya pada 1968, Soeharto menjadi Presiden ke-2 Indonesia.
Setelah resmi menjadi ibu negara, perempuan yang akrab disapa Tien itu mengaku tak pernah lagi melihat sang peramal India. Bahkan, setelah belasan tahun menjadi penguasa, peramal India itu tak kelihatan lagi batang hidungnya.
(mfa/mfa)