Pesan CT untuk Anak Muda Indonesia: Tidak ada Pilihan buat Gagal

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
Kamis, 21/08/2025 15:17 WIB
Foto: Tokoh nasional asal Sumatra Utara sekaligus Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung menyampaikan paparan inspiratif dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Sumatra Utara, Kamis (21/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Chairman CT Corp Chairul Tanjung memberikan inspirational speech pada hari kedua LPS Financial Festival di Regale International Convention Centre, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, Kamis (21/8/2025). CT, sapaan akrab Chairul Tanjung, berbagi sejumlah pesan kepada ribuan peserta acara tersebut.



"Jadi pada filosofisnya, saya jadi pengusaha itu betul seperti Pak Wali Kota (Wali Kota Medan Rico Waas) sampaikan itu karena terpaksa. Jadi orang tua saya itu awalnya adalah wartawan dan kehidupan wartawan pada zaman itu tidak sebaik wartawan pada zaman sekarang," katanya.

Menurut CT, salah satu masalah yang dihadapinya semasa muda adalah ketika harus membayar uang kuliah. Ketika itu, uang kuliah ditambah uang jaket dan lain-lain sebesar Rp 75 ribu.

"Nah, itu pun Rp 75 ribu bisa dibayar ibu saya dengan menggadaikan kain halus. Orang-orang dulu itu kalau yang kaya tentu nyimpannya emas," ujar CT.

"Tapi kalau yang tidak kaya itu biasanya punya kain halus yang dipakai untuk event-event khusus. Ya, apakah pernikahan, apakah kematian, dan lain sebagainya. Nah, itulah yang terjadi, dia menggadaikan," lanjutnya.

Setelah CT masuk kuliah, dirinya baru mengetahui uang kuliah ditambah uang lain-lain diperoleh dari hasil menggadai. Sejak saat itu, CT bersumpah tidak akan pernah meminta uang dari orang tuanya.

"Itu sebenarnya adalah momentum. Momentum di mana sejak saat itu saya kaki jadi kepala, kepala jadi kaki. Itu harus bisa survive. Apapun saya lakukan. Apapun saya lakukan untuk saya bisa berdiri di atas kaki saya sendiri," kata eks Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.

"Jadi, kalau tadi bicara ada planning, ada A, I, U, E, O. Itu sudah kalau orang sudah sampai ke level tertentu. Kalau orang baru memulai, tidak ada pilihan lain kecuali itu mulailah, beranilah memulai," lanjutnya.

Oleh karena itu, menurut CT, jadikanlah permulaan itu sebagai tujuan. Kegagalan itu tidak ada di dalam rumus orang yang ingin berhasil.

"Karena kalau gagal berarti itu adalah kematian. Jadi tidak ada pilihan buat gagal. Sehingga yang harus dilakukan adalah kaki jadi kepala, kepala jadi kaki. Harus berhasil," ujar CT.

"Nah itu spirit yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin menjadi wirausahawan. Kalau spirit itu tidak ada, jangan pernah jadi wirausahawan. Karena kewirausahaan tidak ada istilah gagal," lanjutnya.

Lebih lanjut, CT bilang bahwa kegagalan pasti didapat oleh semua orang. Tetapi kegagalan itu bukanlah batu sandungan.

"Tetapi kegagalan adalah sebuah learning process, proses belajar untuk berhasil. Orang bijak bilang kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kalau dia mau belajar dari kegagalannya. Jadi itu," kata CT.



(miq/miq)