CNBC Insight

Anak SMP di Kediri Dapat Rp1,2 M dari Presiden, Auto Jadi Miliarder

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
03 August 2025 15:30
Foto/SMP di Jakarta Utara/Dok. Detik.com
Foto: Foto/Ilustrasi siswa SMP/Dok. Detik.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Kejujuran membawa seorang bocah menerima hadiah setara miliaran rupiah. Peristiwa ini dialami Seger (15), seorang pelajar SMP asal Kediri, Jawa Tengah.

Pada 1989, Seger menerima hadiah setara miliaran rupiah dari Presiden Soeharto berkat sikap jujurnya yang luar biasa.

Hitung mundur 66 tahun silam, Seger (15) menghabiskan masa liburan sekolahnya di sawah milik Zaini, di Kediri, Jawa Timur. Namun, dia ke sana bukan untuk bermain. Seger bekerja sebagai buruh tani, mencangkul tanah demi mengumpulkan uang.

Saat itu, posisinya cukup terjepit. Dia terancam putus sekolah karena menunggak biaya pendidikan selama dua bulan. Rapor ditahan. Tekanan dari sekolah pun makin menghantuinya.

"Saya sampai terbawa mimpi. Kepala sekolah meminta saya segera melunasi SPP. Perasaan saya kacau sekali," kenang Seger dalam wawancara dengan Kompas (2 Desember 1989), dikutip Minggu (3/8/2025).

Setiap hari selama liburan, dia mencangkul sawah dari pagi hingga sore. Sampai akhirnya, pada 21 Juni 1989, kejadian tak terduga datang. Saat menggali tanah sedalam setengah meter, cangkulnya menghantam benda keras. Bukan batu, tapi logam yang mengeluarkan suara nyaring, seperti dentingan.

Penasaran, Seger menggali lebih dalam. Dia terkejut menemukan sebuah benda pipih berlapis emas, bertatahkan permata dan berlian.

Seger langsung memanggil dua temannya. Bersama-sama, mereka membawa temuan itu ke kantor polisi. Tak butuh waktu lama, berita ini menyebar cepat dan menghebohkan masyarakat.

Dapat Duit dari Presiden

Seger sebenarnya bisa saja menyembunyikan temuannya dan menjualnya secara diam-diam. Namun, dia memilih jalur jujur. Di situlah banyak orang terkesima oleh integritasnya.

Benda yang dia temukan ternyata bukan sembarangan. Beratnya mencapai 1,2 kilogram, terbuat dari emas murni dan dihiasi 48 butir permata serta berlian. Para ahli menduga artefak ini berasal dari masa akhir Kerajaan Majapahit.

Jika dinilai dari sisi materi saja, nilainya sangat tinggi. Emas 1,2 kilogram di masa kini setara miliaran rupiah. Belum lagi nilai permata, berlian, dan faktor sejarah yang tak ternilai harganya.

Atas tindakan jujurnya, Seger menerima sejumlah penghargaan. Harian Suara Karya (2 Desember 1989) melaporkan, Presiden Soeharto melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hasan memberikan uang sebesar Rp19,7 juta.

Pangdam Brawijaya menyumbang Rp140 ribu dan Pemda Kediri menambahkan Rp1,12 juta. Sementara pemilik sawah, Zaini, mendapat uang Rp9 juta.

Tak hanya itu, Seger juga mendapat beasiswa pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Jika ditotal, Seger menerima sekitar Rp20 juta.

Menurut Suara Pembaruan (8 Januari 1989), harga emas kala itu adalah Rp24 ribu per gram. Artinya dengan duit Rp20 juta Seger bisa membawa pulang 833 gram emas.

Dengan harga emas hari ini yang mencapai Rp1,8 juta per gram, nilai 833 gram emas kini setara dengan Rp1,1 miliar. Seger pun sah menjadi miliarder pada masanya.

Kejujuran Seger mungkin tak memberinya kekayaan instan, tapi memberi warisan moral yang tak lekang oleh waktu, yakni kejujuran.

"Entah apa jadinya kalau ditemukan di Jakarta. Semoga Ananda Seger bisa menjadi teladan bagi penemu lain," ujar Mendikbud Fuad Hassan kala itu.


(mkh/mkh) Next Article Gali Tanah Buat Kubur Mayat, Tak Disangka Dapat Harta Karun Emas Rp2 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular