CNBC Insight

Salah Pasang Kabel, Roket NASA Meledak-3 Astronot Tewas Terpanggang

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
25 July 2025 12:15
Roket Apollo 1. (Dok. Nasa)
Foto: Roket Apollo 1. (Dok. Nasa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tepat 56 tahun lalu, umat manusia mencatatkan tonggak sejarah luar biasa. Untuk pertama kalinya, manusia berhasil keluar angkasa, mendarat dan berjalan di Bulan, lalu kembali ke Bumi dengan selamat.

Misi itu adalah Apollo 11. Roket yang membawa Neil Armstrong dan kru lainnya kembali ke Bumi dan mendarat di Samudera Pasifik pada 24 Juli 1969.

Meski begitu, keberhasilan itu bukan tanpa hambatan.

Sebelumnya, NASA berkali-kali mengalami kegagalan, termasuk insiden tragis dua tahun sebelumnya yang disebabkan oleh kesalahan sepele, yakni keliru memasang kabel dan memicu peledakan roket Apollo 1.

Mimpi Tak Kesampaian

Pada 27 Januari 1967, langit Florida tampak cerah saat tiga astronot NASA, Gus Grissom, Edward H. White II, dan Roger B. Chaffee, keluar dari mobil dan berjalan menuju kapsul yang terpasang di puncak roket setinggi 66 meter.

Sebagaimana diceritakan dalam buku Apollo: The Race to the Moon (1990), mereka lengkap mengenakan pakaian antariksa untuk bersiap menjalani misi yang direncanakan menjadi langkah awal mewujudkan mimpi Presiden AS John F. Kennedy, yakni Apollo 1.

Sebelumnya, tahun 1961, Kennedy ingin orang AS bisa ke luar angkasa dan mendarat di Bulan sebelum tahun 1969 berakhir. Jika berhasil, maka AS akan mengalahkan rekor musuh bebuyutannya, Uni Soviet, sebagai negara pertama yang mengirim manusia ke orbit bumi. 

Hanya saja, hari itu mereka tidak benar-benar terbang, melainkan cuma melakukan simulasi seakurat mungkin. Dalam skenario, simulasi berlangsung 1-3 jam. Namun, praktiknya simulasi molor sampai matahari terbenam.

Berbagai masalah teknis muncul bergantian. Mulai dari gangguan kecil hingga paling sering kendala komunikasi. Sinyal transmisi sering terputus. 

"Bagaimana kita bisa sampai ke Bulan kalau dua atau tiga gedung saja tak bisa saling bicara?," sindir Grissom yang sudah kesal, dikutip dari Astronomy, Jumat (25/7/2025).

Kurang dari semenit setelah itu, para teknisi melihat kilatan cahaya dari dalam kapsul. Dalam hitungan detik, api muncul dan menyambar cepat di kabin berisi oksigen murni.

Dari jauh, para teknisi mendengar suara teriakan "Kebakaran!" dari dalam kapsul sebelum akhirnya semuanya hening. Kapsul roket meledak. Api melalap kabin. Ketiga astronot tewas seketika. Bahkan sebelum sempat beranjak dari tempat duduk.

Salah Pasang Kabel

Tragedi Apollo 1 menjadi kecelakaan fatal pertama dalam sejarah program antariksa NASA. Berdasarkan laporan investigasi dari Komite Antariksa Senat AS, kebakaran dan ledakan yang menewaskan tiga astronot dipicu oleh percikan listrik (electrical arc) yang berasal dari kabel di bawah lantai kabin modul.

"Tim menyimpulkan penyebab paling mungkin adalah percikan listrik yang terjadi di dekat lantai, pada bagian depan bawah ruang peralatan sebelah kiri," ungkap tim investigasi.

NASA disebut salah memasang kabel yang tidak sesuai standar keselamatan. Kabel bertegangan tinggi seharusnya dilapisi bahan tahan api, bukan bahan yang mudah terbakar seperti yang ditemukan di kabin.

Alhasil, ketika percikan terjadi, api dengan cepat menyebar di dalam kabinnya yang tertutup rapat dan penuh oksigen murni bertekanan tinggi. Lebih parah lagi, material kabin pun dibuat dari bahan mudah terbakar.

Ini menjadi kombinasi mematikan bagi penyalaan api.

Situasi diperburuk oleh desain pintu kabin yang membuka ke dalam, sehingga saat tekanan di dalam meningkat akibat kebakaran pintu mustahil dibuka dari dalam. Akibatnya, ketiga astronot terjebak tanpa bisa menyelamatkan diri.

Setelah kejadian inilah, NASA kemudian berbenah dan belajar banyak dari kesalahan tersebut. Dua tahun kemudian, pada 20 Juli 1969, langkah pertama manusia benar-benar tercetak di permukaan Bulan lewat misi Apollo 11. 

Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu. Lewat kisah seperti ini, CNBC Insight juga menghadirkan nilai-nilai kehidupan dari masa lampau yang masih bisa dijadikan pelajaran di hari ini.




(mfa/mfa) Next Article Ternyata Ini Kunci Umat Islam Bangkit Kuasai Dunia & Kalahkan AS-Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular