CNBC Insight

RI Punya Sekolah Favorit Dunia, Guru Lulusan Luar-Lahirkan Tokoh Besar

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
Jumat, 11/07/2025 15:10 WIB
Foto: Candi peninggalan kerajaan Sriwijaya. (Dok. unsri.ac.id)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang tahun ajaran baru, para orang tua ramai-ramai berburu sekolah terbaik untuk anak-anak mereka. Dalam hal ini, Indonesia memang tak pernah kekurangan pilihan.

Namun, jauh sebelum deretan sekolah elit bermunculan di kota-kota besar, bumi Nusantara sudah lebih dulu memiliki pusat pendidikan yang begitu tersohor. Lembaga ini bahkan menjadi tujuan utama pelajar dari berbagai penjuru dunia. Pusat pendidikan itu berada di Kerajaan Sriwijaya, yang berjaya di Sumatera antara abad ke-7 hingga ke-13 Masehi.

Sebagai kerajaan bercorak Buddha, Sriwijaya tumbuh pesat berkat perdagangan dan budaya maritim yang maju. Atas dasar ini, Sriwijaya juga mencatatkan kemajuan luar biasa dalam bidang pendidikan.


Sejarawan M.D. Poesponegoro dan N. Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno (2010) mencatat bahwa Sriwijaya dikenal luas sebagai pusat studi agama Buddha yang disegani dunia.

Para pelajar dari berbagai belahan dunia datang ke sana untuk menimba ilmu di berbagai sekolah Sriwijaya. Salah satu tokoh besar dunia alumni sekolah Sriwijaya adalah I-Tsing. Biksu dan penjelajah asal China itu tiba di Sriwijaya pada tahun 671 M.

Dia menetap selama enam bulan untuk mempelajari bahasa Sansakerta. Dalam catatannya, selama di sana, dia melihat banyak biksu dari berbagai negara datang untuk menimba ilmu.

John Miksic dalam tulisannya "Archaeological Evidence for Esoteric Buddhism in Sumatra, 7th to 13th Century" (2016), menjelaskan bahwa reputasi akademik Sriwijaya tak lepas dari kualitas para pengajar atau biksunya. Banyak biksu Sriwijaya adalah lulusan Nalanda, pusat pembelajaran Buddha ternama di India yang dikenal prestisius. Alhasil, materi ajar sekolah Buddha Sriwijaya setara dengan Nalanda, sehingga banyak biksu belajar terlebih dahulu di sana sebelum akhirnya pergi langsung ke Nalanda.

Bisa dikatakan, sekolah-sekolah Buddha di sana menjadi semacam kelas persiapan. Selain itu, salah satu guru besar Buddha dari Kekaisaran Pala di India juga pernah jadi alumni Sriwijaya. Dia adalah Atisha Dipamkara. Pada tahun 1013, Atisha datang ke Sumatera dan memutuskan untuk tinggal di Swarnadwipa.

Di sana dia berguru pada salah satu guru agama Buddha ternama, yakni Dharmakirti selama sekitar 13 tahun. Setelah belajar, Atisha kembali ke India dan menyebarkan ilmu dari Sriwijaya. 

Sayangnya, kejayaan ini berakhir pada abad ke-13, ketika Sriwijaya runtuh akibat konflik internal serta serangan dari Kerajaan Majapahit dan Colamanda. Runtuhnya Sriwijaya sekaligus menandai akhir dari era kemahsyuran tempat pendidikan di Nusantara.

Semua cerita akhirnya jadi bukti bahwa Indonesia pernah jadi mercusuar peradaban dunia. 


(mfa/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global


Related Articles