
Potret Perajin Kerupuk di Pinggir Rel Kereta, Berjibaku Raup Cuan
Aktivitas proses pemasakannya pun terbilang unik karen berada di pinggir rel kereta api kawasan Peninggaran, Jakarta Selatan.

Pekerja menyelesaikan pembuatan kerupuk di kawasan Jakarta, Selasa (11/2/2025). Kesibukan terlihat sejak pagi hari beberapa ibu-ibu sudah berkumpul di sebuah ruangan berukuran 5x5 meter yang sibuk mengikat kerupuk. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Di sudut ruangan itu terdapat sebuah kompor dan wajan besar, lengkap dengan drum minyak goreng yang dibolehkan dikerjakan kaum pria. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Aktivitas proses pemasakannya pun terbilang unik karena berada di pinggir rel kereta api kawasan Peninggaran, Jakarta Selatan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pemilik usaha kerupuk mengatakan, ada sekitar 10 pekerja yang bekerja di tempatnya. "Mereka merupakan tetangga dekat dan beberapa masih ada relasi keluarga dengannya" ungkapnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dalam sehari, tak kurang dari 300 gantung kerupuk diproduksi di pabrik rumahan ini. "Biasanya kerja dari dari pagi sampai 4 sore. Untuk jenis kerupuknya dari kerupuk pasir, kerupuk putih, kerupuk kuning hingga kerupuk kulit," ungkap Salama (56) saat berbincang kepada CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Produk kerupuk tersebut dipasarkan ke beberapa pasar di daerah Jakarta, seperti pasar Kebayoran Lama, Cipulir dan rumah makan di area Jakarta Selatan hingga Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ibu dua orang anak ini mengatakan dalam kondisi normal sebelum pandemi, usaha kerupuk ini bisa mendatangkan omzet Rp35-40 juta. Tapi, saat pandemi pendapatan menurun, menjadi Rp10-15 jutaan per bulan.(CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Usaha kerupuk ini dibuat untuk memberdayakan para tetangga sekitar yang menganggur sehingga mereka tergerak untuk membuka bisnis yang dapat memberdayakan masyarakat sekitar. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Tidak hanya mengirim produk kerupuk ke pasar-pasar, pemilik bisnis kerupuk ini megaku sudah mulai menerima pesanan online melalui WhatsApp. Biasanya untuk pemesanan kiloan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)