Selir Jadi Ibu Negara, Wanita Ini 'Mandi Duit' Depan Rakyat Miskin

Jakarta, CNBC Indonesia - Hidup penguasa sudah pasti jadi sorotan. Berbagai tingkah laku yang ditonjolkan sering menjadi polemik. Apalagi jika penguasa kerap hidup foya-foya padahal pada waktu bersamaan rakyat hidup susah.
Kondisi ini pernah terjadi pada rakyat Zimbabwe ketika Presiden Robert Mugabe berkuasa. Sang istri, Grace Mugabe, diketahui kerap foya-foya membeli barang mewah. Padahal, pada waktu bersamaan kondisi ekonomi Zimbabwe sedang kacau balau.
Dari Selir Jadi Ibu Negara
Sebelum menjadi ibu negara, Grace Mugabe hanya pegawai kantoran biasa. Dia bertugas menjadi sekretaris dari Presiden Robert Mugabe. Setelah kerja, dia menjalani hidup sebagai ibu rumah tangga. Diketahui, dia punya dua orang anak dari suami yang dinikahi pada 1983.
Kedekatannya dengan Robert kemudian mengubah hidup Grace. Robert diketahui menyukai Grace. Dia kerap melempar modus dan menggoda sekretarisnya itu kala bekerja. Grace awalnya risih. Namun, lama-lama dia luluh juga.
Alhasil, dalam kesaksiannya kepada The Guardian, Grace mau menjadi selingkuhan yang tentu saja dijalani secara diam-diam. Ironisnya, pada waktu bersamaan, istri sah Robert, Stanley Goreraza, sedang menderita kanker.
"Saya perlu mencari seseorang dan, bahkan ketika Sally masih menjalani beberapa hari terakhirnya, meskipun bagi sebagian orang mungkin tampak kejam, saya memutuskan untuk bercinta dengan Grace," ungkap Robert kepada The Guardian.
Hubungan keduanya lantas diungkap seusai Stanley wafat. Pada 1996, Grace resmi menjadi istri Robert, melalui pernikahan super mewah. Dari sini dia sah menyandang gelar ibu negara.
Hobi 'Mandi Uang'
Semasa menjadi ibu negara, kehidupan Grace bak cerita Marie Antoinette dari Prancis, yakni suka hidup mewah. Berbagai media menyoroti tingkah laku-nya yang dianggap pemborosan. Pada 2003, misalnya, saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Paris.
The Telegraph melaporkan dia menghabiskan US$120 ribu hanya untuk berbelanja. Hobinya adalah membeli barang berharga merek Gucci. Atas dasar ini, dia kerap dijuluki sebagai 'Gucci Grace'.
Dan, guna memenuhi hasrat berbelanja, dia pernah menarik uang jutaan dollar dari Bank Sentral Zimbabwe. Tak hanya itu, semasa menjadi ibu negara, Grace membangun dua istana negara super mewah.
Selain Grace, anak-anaknya juga bernasib sama. Mereka kerap membeli barang berharga, seperti mobil mewah, sepatu, berlian, dan sebagainya. Semuanya kerap dipamerkan melalui media sosial.
BBC International melaporkan, Grace memang punya bisnis sendiri. Namun, tak diketahui dari mana uang yang diperoleh untuk memenuhi hasrat berbelanja. Satu hal pasti, bisnis tersebut tak pernah berhasil.
Semua tindakan Grace berbanding terbalik atas kondisi di akar rumput. Semua dipamerkan di muka rakyat yang berjuang melawan kelaparan dan penderitaan.
Semasa berkuasa dari 1987, rakyat memang tak puas hidup di bawah rezim Robert Mugabe. Robert dipandang sebagai diktator yang harus bertanggung jawab atas bobroknya ekonomi Zimbabwe yang berujung pada hiperinflasi dan korupsi.
Parahnya, uang korupsi dipakai guna memenuhi hasrat hidup mewah Grace dan keluarganya. Laporan Time menyebut, Mugabe mempunyai aset US$ 1 miliar selama berkuasa yang semua itu diperoleh dari kas negara dan hasil merampok kekayaan sumber daya alam Zimbabwe. Ironinya, pada waktu bersamaan, inflasi meroket dan rakyat kekurangan pangan.
Beruntung, hidup Grace dan keluarga penguasa tak seperti Louis XVI dan Marie Antoinette dari Prancis yang berakhir mengenaskan. Mereka masih bisa menikmati hidup, sekalipun Robert sudah wafat pada 2017. Bahkan, dikabarkan media lokal, Grace bakal disiapkan menjadi the next presiden.
(mfa/sef)
