CNBC Insight

Manusia Rp1.700 T Kaya Raya Berkat Nasihat Tukang Kebun

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
19 July 2024 14:02
Presiden dan CEO Nvidia Corporation Jensen Huang menyampaikan pidato saat pameran Computex 2024 di Taipei, Taiwan, Minggu, 2 Juni 2024. (AP Photo/Chiang Ying-ying)
Foto: Presiden dan CEO Nvidia Corporation Jensen Huang (AP/Chiang Ying-ying)

Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan mentor sangat penting untuk pengembangan diri di masa kini dan masa depan. Biasanya mentor bakal memberi pesan dan pelajaran kepada anak didik supaya tidak salah langkah.

Salah satu kisah peran penting mentor terjadi pada perjalanan hidup bos Nvidia, Jensen Huang. Sebagai awam, Huang di awal bisnis rupanya sempat dimentori bukan hanya oleh para petinggi perusahaan atau ahli teknologi, tapi dari tukang kebun.

Nasihat dari tukang kebun itulah yang membuatnya menjadi orang sukses berharta Rp1.700 Triliun. Bagaimana kisahnya?

Jadi, saat awal merintis bisnis, pria kelahiran Taiwan itu juga membutuhkan mentor. Dia banyak menyerap ilmu dari para senior, termasuk dari pria berprofesi tukang kebun asal Jepang.

Tukang kebun itu ditemuinya saat mengunjungi Jepang di masa muda. Kala itu, Huang heran dengan kelakuan pria tanpa nama itu.

Di tengah cuaca panas terik yang membuat kulit lengket, orang tersebut sibuk mengurusi taman. Dia mengambil dedaunan kering menggunakan penjepit bambu.

Bagi Huang sebagai awam, tentu itu membingungkan. Alhasil, dia menghampiri orang itu dan menanyakan kegiatan yang dilakukan.

"Saya sedang memetik lumut mati. Saya lagi merawat kebun saya," ujar tukang kebun, saat diceritakan ulang Jensen Huang, dikutip dari CNBC Make It, Jumat (19/7/2024).

Huang tak merasa puas mendengar jawabannya. Dia bertanya lagi kenapa berniat melakukan itu, padahal kebunnya sangat luas.

"Ya ini kebun saya sendiri. Saya merawat sudah 25 tahun. Saya punya banyak waktu," ungkap tukang kebun.

Mendengar jawaban itu Huang mengaku langsung terpesona. Meski singkat, dia merasa sangat mengambil pelajaran dari tukang kebun tersebut.
Pelajaran itu berupa niat, prioritas, dan waktu.

Dari tukang kebun, Huang merasa harus berdedikasi pada pekerjaan yang ditekuni. Jika sudah berjalan, maka seseorang tak bakal menganggap itu beban dan bisa meluangkan waktu lebih banyak.

"Itu benar-benar mengajari saya sesuatu. Tukang kebun ini telah mendedikasikan dirinya pada keahliannya dan melakukan pekerjaan hidupnya. Dan ketika Anda melakukan itu, Anda punya banyak waktu," kata Huang. 

Pada akhirnya, perkataan tukang kebun itu dipraktikan Huang sendiri. Saat merintis Nvidia pada 1990-an, dia sangat yakin bahwa industri chip semikonduktor bakal bersinar di masa depan.

Atas dasar ini, dia bekerja mati-matian membuat industrinya berkembang.  Dari niat itu dia kemudian memprioritaskan pekerjaan yang kemudian berkorelasi dengan waktu.

Dari sini, dia bekerja setiap hari lebih dari 9 jam untuk menyelesaikan prioritasnya membangun ekosistem bisnis Nvidia. Hingga akhirnya, perjuangan tak kenal lelah itu membuah hasil.

Kombinasi niat, passion, dan waktu yang diajarkan tukang kebun membuat Huang berhasil membuat Nvidia menjadi raja dunia. Namanya pun naik daun. Begitu pula kekayaannya meningkat hingga Rp1.700 Triliun.

"Prioritaskan hidup Anda. Ada begitu banyak hal yang terjadi, ada banyak hal untuk melakukannya, tapi prioritaskan hidupmu. Kamu akan punya waktu," ungkap Huang. 


(mfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pria Harta Rp 1.000 T Tetap Hormat ke Orang Tua & Hidup Sederhana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular