Perempuan AS Hanya Kerja 3 Jam Seminggu, Tapi Sukses Cuan Rp 18,9 M

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
Rabu, 17/04/2024 09:30 WIB
Foto: Dr. Jenny Woo. (Instangram/mindbrainparenting)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian orang percaya, kerja terus menerus memperbesar peluang menjadi kaya raya. Faktanya, kepercayaan ini tak sepenuhnya benar. Salah satu yang berhasil membuktikannya adalah Jenny Woo. 

Jenny Woo adalah seorang imigran China yang kini tinggal di Amerika Serikat. Saat dewasa, dia bekerja sebagai konsultan komunikasi di Deloitte dan Cisco. Dalam pekerjaan itu, dia melatih para manajer cara berkomunikasi. Tentu saja, dari pekerjaan itu dia bisa mendapat gaji besar. Namun, gaji besar itu harus dibayar dengan waktu kerja berlebih.

Alhasil, dia pun enggan bekerja lagi dan memilih mengundurkan diri. Setelahnya, dia fokus menjalankan bisnis sendiri. Pada 2018, bermodalkan uang tabungan sebesar US$ 1.000 atau Rp 16 juta dia membuat usaha permainan kartu bernama Mind Brain Emotion. Sesuai namanya, kartu tersebut berupaya melatih EQ seseorang menjadi lebih baik. Seluruhnya dijual di Etsy dan Amazon. 


Kepada CNBC Make It, dia mengaku bisnis tersebut mengubah kehidupannya. Kini, dia hanya bekerja antara 3-30 jam per minggu. Biasanya, variasi rentang kerja itu bergantung pada waktu tertentu. Misalkan, ketika anak-anak sedang berada di rumah, maka waktu kerja mengurusi bisnis otomatis lebih panjang. 

Meski waktu kerja hanya sebentar, CNBC Make It mencatat bisnis Jenny bisa menghasilkan pendapatan hingga US$ 1,71 juta atau Rp 18,9 miliar. Dari nominal tersebut, 40%-nya atau Rp 760 juta merupakan keuntungan yang diperoleh Jenny. Pada titik ini, dia merasa pekerjaannya sebagai pengusaha sangat membawa kebahagiaan. 

Terlebih, total keuntungan tersebut tak dibagi lagi. Alias seluruhnya masuk ke kantong pribadi Jenny. Hal ini terjadi karena dia tak mempekerjakan orang lain untuk mengurusi bisnis. 

"Saat di dunia korporat dan di Harvard Innovation Labs, saya melihat para pendiri perusahaan menjadi kacau ketika ada orang lain terlibat. Namun, bukan berarti suatu saat nanti, saya tidak ingin ada karyawan. Keinginan itu tetap ada, tapi hanya jika mereka punya keterampilan," kata Jenny kepada CNBC Make It, dikutip Rabu (17/4/2024). 

Lebih lanjut, Jenny juga mengungkap bisnis tersebut sangat cocok dijalani seorang diri. Hanya saja, seseorang hanya punya keterampilan yang menyokong operasional bisnis. Pasalnya, persaingan bisnis online sangat ketat . 

"Anda harus benar-benar paham dengan periklanan, SEO, dan selalu mengikuti fitur-fitur baru di setiap platform. Terakhir kali saya periksa, ada 12 juta produk mainan di Amazon, AS. Tanpa keterampilan tersebut sangat sulit untuk membuat bisnis kita dikenal orang," tuturnya. 

Maka, untuk punya keterampilan seperti itu, Jenny berpesan jangan pernah berhenti belajar. Apabila sudah belajar, maka seseorang bisa menjadi wirausaha handal. 


(mfa/mfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global