CNBC Insight

Top! Memulai Bisnis saat Masih SD, Pria Ini Punya Harta Rp 252 Triliun

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
11 April 2024 15:15
Penukaran uang di tempat penukaran uang atau Money Changer Tri Tunggal kawasan Blok M Plaza, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Penukaran uang di tempat penukaran uang atau Money Changer Tri Tunggal kawasan Blok M Plaza, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aliko Dangote adalah orang terkaya di Afrika. Forbes mencatatnya memiliki harta US$ 15,9 miliar atau Rp252 triliun. Nominal harta segitu diraihnya berkat perjalanan panjang merintis bisnis, yakni sejak usia 8 tahun atau masa-masa SD.

Aliko Dangote lahir di Nigeria dan berasal dari keluarga berkecukupan. Kakeknya yang jadi pedagang beras salah satu orang terkaya di Kano, salah satu kota di Nigeria. Meski begitu, sang kakek mendidik Dangote dengan keras. Dangote tak diperbolehkan meminta uang kepada keluarga untuk hal-hal yang diinginkan. Intinya dia harus mencari uang sendiri.

Atas dasar ini, pada usia 8 tahun, dia mulai berbisnis permen. Kepada Forbes, dia bercerita kalau bisnis itu berjalan bermodalkan uang saku pemberian orang tua.

"Saya akan menggunakannya untuk membeli permen, dan saya akan memberikannya kepada beberapa orang untuk dijual, dan mereka akan memberi saya keuntungan," kata Dangote.

Sejak saat itulah, keterampilan berwirausahanya mulai terasah dan terus berlanjut hingga tumbuh dewasa. Ketika lulus dari Universitas Al-Azhar Mesir pada tahun 1977, dia kembali ke Nigeria dan berkegiatan di Lagos, salah satu kota terkaya di Afrika dan pusat keuangan terbesar di negara itu.

Aliko Dangote  (AP Photo/Sunday Alamba, file)Foto: Aliko Dangote (AP Photo/Sunday Alamba, file)
Aliko Dangote (AP Photo/Sunday Alamba, file)

Di Lagos, Dangote memulai bisnisnya sendiri sebagai orang dewasa. Dia sama sekali tak kesulitan karena sudah berbisnis sejak usia 8 tahun. Di kota tersebut, bisnis pertamanya adalah semen dan barang-barang pertanian, seperti beras dari Thailand dan gula asal Brasil. Bisnis tersebut berjalan berkat pinjaman US$ 500 ribu dari pamannya. 

Strategi bisnis yang dilakukannya adalah menjual barang-barang secara eceran kepada konsumen di desa-desa dengan harga lebih murah. Praktis, harga yang miring ini membuat barangnya banyak dibeli oleh, sehingga bisa memberikan keuntungan baginya. Bahkan, lewat bisnis ini, dia mampu membayar kembali uang pamannya dalam waktu tiga bulan.

Setelah sukses berbisnis semen dan pertanian, Dangote beralih ke manufaktur pada 1999. Dia membangun pabrik tepung dan gula skala besar di Nigeria bernama Dangote Flour dan Dangote Sugar. Perusahaan ini kelak menjadi mesin pendulang kekayaan bagi dirinya.

 

Ketika perusahaan tersebut meluncur di Bursa Efek Nigeria pada 2010, penjualannya meningkat empat kali lipat menjadi US$450 juta. Pada saat itu, Forbes mencatat perusahaan Dangote jadi yang terbesar di Afrika, bahkan terbesar kedua di dunia. Berkat ini, pendapatan perusahaan pun meningkat jadi U$270 juta dan pada 2017 lalu mencapai US$ 4,1 miliar.

Tentu saja, besarnya perusahaan membuat harta Aliko Dangote meningkat. Dia pun sukses memiliki harta Rp 252 triliun dan jadi orang terkaya di Afrika. Sebagaimana orang kaya lain, dia juga aktif di sektor filantropis. 


(mfa/mfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Farmasi RI Ini Ternyata Kurang Senang Minum Obat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular