
Crazy Rich RI Harta Rp 44 T Bagikan Warisan Jumbo ke Istri dan Gundik

Jakarta, CNBC Indonesia - Perebutan harta warisan antar saudara satu keluarga pernah terjadi di masa kolonialisme Belanda. Persoalan ini menimpa keluarga besar Oei Tiong Ham, pengusaha gula kaya raya asal Semarang.
Bagaimana tidak, Oei Tiong Ham, yang berhasil memupuk kekayaan sebesar 200 juta gulden atau setara Rp 44 triliun di masa kini, punya keluarga super banyak. Semasa hidup, dia punya banyak gundik, 8 istri, dan 26 anak. Bahkan, sang anak bernama Oei Hui Lan, menyebut ayahnya punya lebih dari 42 anak dari gundik-gundiknya.
Jelas dengan kasus seperti itu, warisan Oei Tiong Ham bakal jadi persoalan antar saudara. Namun, jauh sebelum wafat, Oei Tiong Ham sudah mengantisipasi hal ini. Kepada pengacara dia sudah merinci berapa banyak warisan dan siapa saja yang berhak menerimanya.
Alhasil saat dia wafat pada 6 Juni 1924, pengacara mengumumkan wasiat warisan tersebut. Lewat pengacara, Oei Tiong Ham memutuskan untuk memberi warisan kepada istri, gundik-gundik dan putra-putrinya.
"Oei Tiong Ham akan memberikan warisan kepada istri yang dianggap sah dari almarhum sebesar US$ 12 juta. Sementara Oei Tjong Lan (istri pertama) dapat US$ 1 juta dan Oei Hui Lan (anak dari istri ke-1) dapat US$ 15 juta," kata pengacara, diceritakan Oei Hui Lan dalam autobiografi berjudul Oei Hui Lan: kisah putri Sang Raja Gula dari Semarang (2017).
Selain itu, 3 anak mendapat jatah kepemilikan perusahaan induk milik Oei, Kian Gwan. Lalu, 6 putra lainnya mendapat anak-anak perusahaan.
Sementara anak lain yang tidak disebutkan dan para gundik atau istri tidak sah Oei Tiong Ham mendapat jaminan sosial dan hidup. Jaminan tersebut berupa uang bulanan dan tempat tinggal yang bebas dipilih dimana pun.
Namun, saat pengumuman tersebut selesai dibacakan, polemik pun muncul. Oei Hui Lan bercerita bahwa banyak keluarga yang panik karena dapat warisan sedikit. Mereka tak terima ketimpangan terjadi di antara keluarga. Alhasil, mereka pun mengajukan gugatan.
"Dan akhirnya disepakati mereka mendapatkan warisan masing-masing sebesar 400.000 gulden," kata Oei Hui Lan.
Mereka yang dimaksud tentu saja pihak-pihak yang disebut Oei Tiong Ham berhak mendapat warisan, seperti istri, anak, dan gundik. Jadi, mereka bakal mendapat 400.000 gulden. Sebagai catatan, uang 1 gulden pada 1925 bisa membeli Rp 20 Kg beras. Jika harga beras sekarang Rp 10.000/Kg, diperkirakan 400.000 gulden senilai Rp 80 miliar.
Sejak itulah, para keluarga mendiang Oei Tiong Ham hidup bahagia. Keberadaan mereka tersebar di seluruh dunia. Ada yang tinggal di London, Singapura, Beijing, Semarang, hingga Paris.
Oei Hui Lan saja yang kelak jadi ibu negara China menghabiskan sisa hidup di London dan New York. Oei Hui Lan menyebut, "harta itu cukup untuk memberikan kehidupan layak selama tiga keturunan."
(mfa/mfa) Next Article Gara-gara Belanda, Taipan RI Ini 'Kabur' ke Singapura
