Internasional

Pemenang Nobel Minta Negara Barat Belajar dari India, Soal Apa?

sef, CNBC Indonesia
07 February 2024 12:00
SAINT PETERSBURG, RUSSIA - 2023/11/02: The national flag of the Republic of India as a participating country at the 12th St. Petersburg International Gas Forum (SPIGF 2023). (Photo by Maksim Konstantinov/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Foto: India (SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peraih Hadiah Nobel Kimia 2022, tiba-tiba meminta negara Barat untuk belajar dari India. Hal ini terkait fasilitasi dan pendanaan proyek inovasi.

India sendiri diketahui memiliki lembaga Dewan Bantuan Penelitian Industri Bioteknologi (BIRAC). Lembaga inilah yang menjadi sorotan Morten Meldal.

Menurutnya, negara-negara Barat dapat belajar dari India di mana BIRAC menghubungkan akademisi dan industri. Ini berbeda dengan Barat di mana masing-masing lembaga bersifat independen sehingga tidak terkoordinasi dengan baik.

"BIRAC adalah sebuah organisasi untuk inovasi di India. Saya pikir cukup mengesankan ... mengorganisir sebuah organisasi payung yang mengawasi semua yayasan yang berbeda," ujarnya.

"Keseluruhan proses inovasi sangat penting. difasilitasi oleh organisasi ini dan mempunyai hubungan langsung dengan pemerintah," jelasnya.

"Jadi menurut saya ini adalah hal baru yang penting di India yang dapat kita pelajari dari negara-negara Barat di mana lembaga pendanaan merupakan entitas independen, tidak terkoordinasi dengan baik. Juga, semua peraturan berbeda di sekitarnya dan seterusnya. Tidak terkoordinasi Kita pasti bisa belajar dari hal itu di sini, di India," tambah Meldal.

Dalam anggaran 2024-2025 pemerintah, Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman sendiri sempat mengumumkan skema baru bio-manufaktur dan bio-foundry. Ini diharapkan menjadi inovasi baru, alternatif industri yang lebih ramah lingkungan seperti polimer yang dapat terbiodegradasi, bio-plastik, bio-farmasi dan input bio-agri.

Meldel sendiri berasal dari Denmark. Ia dianugerahi Hadiah Nobel Kimia tahun 2022 untuk pengembangan inovatif 'kimia klik dan kimia bio-ortogonal'.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Lewat, Ini Rahasia India Jadi 'Raja Tekstil' Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular