Sosok Ini Dulu Korban Bully, Kini Punya Rp 2.600 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Hidup Elon Musk sejak kecil selalu sempurna. Kakeknya adalah politisi kaya yang suka berpergian ke seluruh dunia. Dan karena alasan ini pula, Musk lahir jauh dari tanah nenek moyangnya di AS, tepatnya di Pretoria, Afrika Selatan, pada 28 Juni 1971. Lalu, bapaknya adalah seorang pilot yang bisa membelikan apapun yang Musk inginkan, termasuk komputer.
Kendati demikian, ada satu peristiwa masa kecil Musk yang belum banyak orang tahu, yakni saat dia menjadi korban bully. Kejadian bullying itu dirasakan saat Elon duduk di bangku sekolah.
Mengutip Futurism, cerita bermula saat Musk sedang makan siang dan mendengar ada seorang siswa kulit putih mengumbar cacian anti-kulit hitam. Maklum, saat itu di Afrika Selatan kental dengan rasisme akibat politik Apartheid. Musk yang tidak senang mendengarnya melakukan teguran terhadap siswa kulit putih.
Alih-alih menghentikan aksinya, siswa itu malah mengintimidasi Musk terus menerus selama beberapa hari. Akibatnya pemilik SpaceX itu harus dilarikan ke rumah sakit karena intimidasi tersebut berujung pada pemukulan dan penganiayaan.
Tak berhenti sampai di situ, dia juga harus mengalami hal buruk setelah orang tuanya bercerai saat usianya 8 tahun. Elon dan adiknya, Kimbal memutuskan tinggal dengan sang ayah setelah peristiwa tersebut. Meski begitu, Elon merasa keputusannya itu salah dan masalah dengan ayahnya mulai bermunculan. "Itu bukan ide yang bagus," ungkapnya dalam wawancara Rolling Stone, dikutip Business Insider, Minggu (6/8/2023).
Walaupun mengalami masa kecil yang kurang bahagia. Elon juga masih menyimpan cerita bahagia, Di usianya 12 tahun, dia menjual game buatannya Blastar ke majalah komputer dengan harga US$500. Beranjak dewasa bersama Kimbal, Elon meluncurkan Zip2.
Startup itu mendapatkan investor dari sejumlah pihak dari Silicon Valley. Lalu keberuntungan Elon muncul saat Compaq membeli Zip2 senilai US$ 341 juta dalam bentuk uang tunai serta saham. Ini membuat Elon mendapatkan US$22 juta.
Elon sempat dipecat oleh Paypal, tetapi akhirnya keberuntungan berbalik kepadanya saat layanan tersebut dibeli eBay tahun 2002. Dia menjadi pemegang saham tunggal terbesar di Paypal dan berhasil mendapatkan US$165 juta dari US$1,5 miliar hasil penjualan perusahaan tersebut.
Karir cemerlang Elon mencapai puncak saat memiliki perusahaan besar yakni SpaceX dan Tesla. Lewat perusahaan itu dia bisa membeli banyak perusahaan, yang terbaru adalah Twitter dan berharta Rp 2.600-an Triliun.
(mfa/mfa)