Ini Sosok Pemilik Hotel JW Marriott & Ritz-Carlton di Jakarta
Jakarta, CNBC Indonesia - Tiap kali mendengar nama JW Marriott dan Ritz Carlton orang akan teringat dua hal. Pertama, sudah pasti hotel super mewah yang berdiri tegak di kawasan Mega Kuningan.
Kedua, kejadian kelam saat dua hotel itu diserang sekelompok teroris pada 2009. Dan khusus kejadian ini, pencinta klub bola Manchester United (MU) mungkin akan selalu teringat bahwa akibat inilah MU gagal bertanding di Indonesia. Sebab, serangan bom terjadi dua hari sebelum para punggawa klub asal Inggris itu direncanakan tinggal sementara di Ritz Carlton.
Di dunia internasional, dua hotel tersebut bukan sesuatu yang asing. Sebab keduanya adalah hotel yang memiliki jaringan internasional. Hotel JW Marriott didirikan oleh John Willard Marriott pada 1984 lewat Marriott Corporation. Sedangkan, Ritz Carlton adalah jaringan hotel yang dibangun oleh William B. Johnson pada 1983. Keduanya bermula dari Amerika Serikat.
Meski di luar negeri dua hotel bintang lima itu beda pemilik sehingga harus bersaing, tetapi di Indonesia tidak demikian. Faktanya, JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta dimiliki oleh satu orang yang sama, yakni pengusaha properti Tan Kian.
Tan Kian mendirikan dan mengelola dua hotel itu di bawah bendera perusahaan keluarga, yakni Dua Mutiara Group. Sebagai generasi kedua pemilik perusahaan, tulis majalah Globe Asia (2008) Tan Kian masuk ke dunia bisnis properti sejak tahun 1990-an.
JW Marriott Jakarta sendiri selesai dibangun Tan dan dibuka untuk umum pada tahun 2001. Total, hotel itu menjadi salah satu hotel tertinggi di Jakarta karena memiliki 33 lantai. Sedangkan, Ritz Carlton baru diresmikan empat tahun setelahnya, tepat pada 1 Januari 2005. Konon, kedua hotel ini saling terhubung karena memiliki terowongan bawah tanah.
Selain memiliki JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta, Tan Kian juga dikenal sebagai konglomerat pemilik aset strategis di kawasan SCBD, salah satunya pusat perbelanjaan Pacific Place yang dibangun dengan dana US$ 250 juta. Lalu, ada gedung perkantoran Centennial Towers, Botanica Apartments dan Sahid Sudirman.
Berkat besarnya kepemilikan properti, Tan Kian sempat dinobatkan Forbes sebagai 40 orang terkaya di Indonesia pada 2008. Saat itu dia berada di peringkat 30 dengan harta mencapai US$ 175 juta atau Rp 1-2 triliun.
Selain aktif berbisnis, Tan Kian juga berkiprah di lembaga organisasi non-profit bernama Jakarta Property Institute yang ingin menjadikan Jakarta sebagai tempat yang lebih layak huni dan menyokong pertumbuhan industri properti.
Kini, perusahaan milik Tan Kian yang sebelumnya bernama Dua Mutiara Group juga berganti nama menjadi Century Properties Group pada awal 2017. Dilansir Kompas, Perubahan nama ini dibarengi pula oleh pergantian tongkat estafet ke generasi ketiga, yakni Nicholas Tan.
(mfa/mfa)