CNBC Insight

Berkat Kompeni Belanda, SilverQueen Lahir di Tanah Garut

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
Minggu, 18/06/2023 22:00 WIB
Foto: Silverqueen (Tangkapa Layar Blibli.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Siapa yang tidak mengenal cokelat merek SilverQueen? Biasanya cokelat ini, dan juga cokelat-cokelat merek lain, ditaruh di depan kasir supermarket atau minimarket. Rasa perpaduan cokelat dan kacang mede menjadi ciri khas kuat dari SilverQueen. 

Rasanya yang enak dan populernya nama SilverQueen membuat banyak orang Indonesia berpikir kalau cokelat ini buatan luar negeri. Namun, anggapan ini salah. SilverQueen bukan buatan luar negeri, melainkan asli dalam negeri, tepatnya Garut. Bagaimana kisahnya?

Cerita bermula ketika orang Belanda mendirikan pabrik cokelat di Garut. Namanya, NV Ceres. Pabriknya tak besar, hanya skala industri rumahan. Namun, tulis M Ma'ruf dalam 50 Great Bussines Ideas from Indonesia (2010), saat Jepang datang tahun 1942, orang Belanda itu menjual pabriknya ke penduduk etnis Tionghoa bernama Ming Chee Chuang.


Menurut catatan Forbes (26/08/2006), Ming Chee Chuang, adalah laki-laki asal Burma. Dia lari dari Burma dan menetap di Bandung di di zaman Hindia Belanda. Chuang menjalani hidup di masa-masa sulit dan setelah 1950, Chuang mengganti nama NV Ceres menjadi PT Perusahaan Industri Ceres.

Setelah pergantian nama itulah, cokelat buatan Ceres cukup dikenal. Bahkan Presiden Sukarno hanya mau memakan cokelat produksi Ceres saking lezatnya. Saat perhelatan akbar Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung pun, cokelat Ceres menjadi hidangan utama.

Dari sinilah, Ceres kemudian dikenal. Sebenarnya, tak ada yang istimewa dari cokelat itu. Hanya kakao yang dicampurkan gula dan susu lalu diaduk dan disesuaikan dengan suhu pemanas. Hasil jadinya adalah cokelat cair berasa, bukan batangan. 

Ide membuat cokelat batangan baru muncul pada akhir 1950-an. Chuang kala itu ingin membekukan cokelat cair itu dalam bentuk batang. Sayang, cuaca tropis Garut dan Bandung tidak bisa membuat cokelat yang kokoh. Maklum, saat itu tidak ada kulkas seperti sekarang. 

"Chuang tidak kehabisan akal. Dia mencampur adonan coklat dengan kacang mede yang membuat coklat batangan seperti beton bertulang kuat. Produk cokelat batangan itulah yang kemudian diberi nama SilverQueen," tulis Ma'ruf.

Tak hanya SilverQueen, pabrikan Ceres juga memproduksi meises atau meses berbentuk butiran-butiran cokelat untuk pelengkap roti. Nama produk itu dikenal juga masyarakat sebagai Ceres. 

Artinya, SilverQueen dan Ceres, juga asli Indonesia. Bahkan, khusus Ceres sudah menjadi sebutan untuk semua merek meses. 

Kini, Ming Chee Chuang sudah mewariskan Ceres kepada anak-anaknya. Anak Chuang mendirikan Petra Food dan kantor pusatnya berada di Singapura. PT Ceres termasuk anak perusahaan Petra Food. Selain dua produk yang sudah disebut itu, produk lain Ceres adalah: Ritz, Delfi, Chunky, wafer Briko, Top dan biskuit Selamat.

 


(mfa/mfa)

Related Articles