CNBC Insight

Gokil! Crazy Rich Ini Berumur 100 Tahun & Masih Ngantor

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
19 June 2023 16:45
Teo Siong Seng (kiri), ketua eksekutif, dan Chang Yun Chung, pendiri dan ketua emeritus Pacific International Lines. (Pacific International Lines via CNBC.com)
Foto: Teo Siong Seng (kiri), ketua eksekutif, dan Chang Yun Chung, pendiri dan ketua emeritus Pacific International Lines. (Pacific International Lines via CNBC.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak mudah bagi beberapa orang untuk ngantor di pagi hari setiap harinya. Untuk melakukannya, seseorang harus bangun pagi lalu berhadapan dengan kemacetan kota atau berdesakan bersama orang-orang di transportasi umum.

Belum lagi, saat tiba di kantor muncul perasaan tidak enak karena suasana kantor yang tidak nyaman. Beruntung di masa kini dikenal konsep work from anywhere yang membuat kita tak perlu ngantor setiap hari. 

Jika Anda merasakan hal malas untuk ngantor, maka coba sesekali lihat kisah crazy rich ini. Namanya adalah Chang Yun Chung, pendiri perusahaan pengiriman Pacific International Lines (PIL).

Sebelum wafat pada 4 September 2020 lalu di usia 102 tahun, Chang punya kebiasaan yang selalu dia pegang dari muda hingga tua. Yakni: ngantor. 

Sebenarnya, mudah bagi Chang untuk bisa menikmati pensiun kapan pun dan di mana pun. Namun, dia memilih tetap ngantor di usia 1 abad. Kepada CNBC International, Chang bercerita ini dilakukan untuk mengisi waktu luang di masa tua.

Meski dia sudah melimpahkan roda bisnis kepada anaknya, Teo Siong Seng, dia merasa bosan kalau berdiam diri di rumah seharian.  Alhasil, dia pun mengaku selalu mengunjungi kantor pusat perusahaan Singapura setiap hari untuk menjalankan operasional serta mengecek setiap departemen.

Bahkan, dia sering  mencatat kegiatan setiap departemen sebagai bentuk inspeksi. Tak hanya mengisi waktu luang, bagi Chang pergi ke kantor adalah cara untuk menjaga tubuh dan pikiran selalu aktif supaya tetap bisa berhubungan dengan perusahaan sejak dibangun tahun 1967.

Teo Siong Seng (kiri), ketua eksekutif, dan Chang Yun Chung, pendiri dan ketua emeritus Pacific International Lines. (Pacific International Lines via CNBC.com)Foto: Teo Siong Seng (kiri), ketua eksekutif, dan Chang Yun Chung, pendiri dan ketua emeritus Pacific International Lines. (Pacific International Lines via CNBC.com)

Selain itu, kegiatan ngantor pun dilakukan sebagai caranya melakukan regenerasi. Sebagai penerus, anaknya Teo menjalankan tugas di bawah bimbingan Sang Ayah tiap datang ke kantor.

Sebab, bagi Chang, tak mudah mengurusi dan bertanggungjawab atas kegiatan 20 perusahaan yang punya 18 ribu karyawan. Tercatat, Teo melakukan 'bimbingan' kepada ayahnya dua kali sehari untuk mendapatkan wawasan dan cara-cara baru ihwal kepemimpinan.

Jika dipandang manja, tentu Teo membatahnya. Sebab, keberadaan ayahnya yang selalu hadir dan memberi pedampingan, membuat Teo terbantu. 

Akibatnya, perusahaan pun bisa lancar beroperasi. Chang juga mengajari Teo tetap tenang dalam menghadapi berbagai kondisi. Menurut Chang, seorang pemimpin butuh mental yang kuat untuk bisa bahagia dan bertahan pada posisinya.

Untuk masalah ini, Teo merasakan perubahan besar. Dia bisa sukses mengendalikan diri agar tidak termakan emosi ketika menjadi bos. 

"Ketika saya masih muda saya lebih pemarah dan menjadi pemimpin yang keras. Tapi ayah mengajarkan saya satu hal yakni filosofis 'yi de fu ren'," ujar Teo.

Filosofi itu dapat diartikan sebagai pedoman hidup dalam menjalankan perusahaan. Bahwa, jika ingin karyawan mematuhi pimpinan, maka bentuklah diri dengan kualitas terbaik dan integritas kuat. Apabila itu dilakukan maka anak buah akan menghormati dan mendengarkan pimpinan, bukan takut karena otoritas dan kekuatan semata. 


(mfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Farmasi RI Ini Ternyata Kurang Senang Minum Obat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular