Gelontorkan US$ 140 Juta, Mirah Green Masuk Bisnis Silika

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Senin, 12/06/2023 10:53 WIB
Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai tindak lanjut dari komitmen investasi yang telah disepakati pada acara B20 yang berlangsung di Bali pada April 2023 lalu, Mirah Green melalui anak usahanya PT. Tynergy Technology Group (TYNERGY) menyampaikan komitmen investasinya sebesar US$140 juta untuk membangun fasilitas pengolahan silika terpadu untuk mendukung ekosistem industri Panel Surya dan Semikonduktor.

Lokasi fasilitas berada di kawasan industri Wiraraja Batam. Indonesia merupakan salah satu penghasil bahan baku baterai terbesar baik untuk baterai ev maupun solar.

Namun penggunaan solar dan ev indonesia masih kecil secara persentase. Mirah yakin, salah satu alasannya adalah harga baterai yang masih terlalu mahal.


Namun, Mirah telah melihat pergerakan penurunan harga baterai selama tiga tahun terakhir dan percaya bahwa itu akan mencapai keseimbangan dalam waktu dekat, bahwa biaya bahan bakar mobil atau pembangkit listrik berbasis bahan bakar/batubara akan sama dengan biaya kendaraan listrik atau pembangkit listrik tenaga surya dengan harga unit yang diproduksi.

Selain itu pemerintah Indonesia telah berhasil menciptakan dan mendongkrak produktivitas bahan baku baterai dan pembuatan baterai yang sedang dibangun. Dalam hal ini, mirah yakin bahwa biaya tenaga surya per-kwh akan turun secara signifikan dalam waktu dekat dan
masyarakat akan mulai berinvestasi dan mengubah listrik berbasis batubara menjadi listrik berbasis surya sehingga meningkatkan permintaan PV di Indonesia dan sekitarnya.

Sebagai salah satu deposit silika terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki fasilitas terbaik untuk upscaling silika menjadi PV. Mirah berniat mewujudkan impian tersebut dan menjadi pemain utama di kawasan untuk memasok PV untuk Solar Panel guna mendukung konversi listrik berbasis fosil menjadi listrik hijau.

Serta Mirah berniat untuk mendukung ekosistem industri semikonduktor. Mirah percaya dengan meningkatkan pengolahan silika di Indonesia juga mengurangi rantai pasokan silika atau PV di wilayah tersebut.

Hal ini juga membuat tenaga surya menjadi kompetitif di Indonesia dan mempercepat pergerakan listrik Net Zero Emission yang ditargetkan pada tahun 2060 mendatang.

Penandatanganan kerja sama ini juga dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, penandatanganan prasasti di Wiraraja kawasan industri Batam turut dihadiri oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Direktur utama Kawasan Industri Wiraraja Akhmad Ma'ruf Maulana serta Direktur TYNERGY Kadafi
Yahya.


(Mentari Puspadini/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global