Kisah Agen BRILink yang Bebaskan Warga dari Jerat Rentenir

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Senin, 05/12/2022 18:06 WIB
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu AgenBRILink asal Barito Kuala, Banjarmasin, Santi Anggraini, mampu meningkatkan perekonomian keluarga, bahkan lingkungan sekitar.

Sebelum menjadi Agen BRILink, dia mengaku awalnya tidak tahu mengenai AgenBRILink dan manfaatnya. Namun saat mendapatkan tawaran untuk menjadi salah satu agen Kredit Ultra Mikro (UMi) sekaligus menjadi AgenBRILink dari BRI, Santi pun tertarik.

Perempuan 42 tahun ini menceritakan, dia memiliki banyak usaha, mulai dari kebun jeruk, penggemukan sapi alias peternakan, hingga menjual sembako. Kemudian, pada 2021, Santi melebarkan sayapnya ke usaha lain dengan menjadi Agen UMi dan AgenBRILink.


"Awalnya saya hanya petani biasa, cuma kan kami di desa setiap ngutang di rentenir. Setelah kami kenal BRI, saya arahkan masyarakat sekitar ke BRI. Saya sendiri menikmati, dan Alhamdulillah semuanya sukses karena BRI," kata Santi dalam keterangan tertulis, Senin (5/12/2022).

Selain ingin menambah pemasukan dengan menjadi AgenBRILink, Santi juga bercita-cita agar bisa membantu masyarakat di sekitarnya terbebas dari jerat rentenir.

Dalam kurun dua tahun, Santi terus belajar menghadapi kesulitan sebagai Agen BRILink, seperti permasalahan teknis proses transaksi perbankan. Namun hal tersebut pada akhirnya bukan lagi menjadi masalah karena ada petugas BRI yang cepat merespons keluhan Santi.

"Saya rasa tidak ada kesulitan karena petugasnya bagus-bagus. Kalau ada kendala di mesin EDC langsung di respons. Jadi, tidak ada kesulitan," ucapnya.

Santi juga menyebut bahwa sebelumnya masyarakat di desa masih belum mengenal AgenBRILink. Kemudian, setelah pihak BRI melakukan sosialisasi bersama kepala desa, mereka pun mulai mengerti menggunakan jasa atau layanan AgenBRILink dan UMi BRI.

"Saya pun selalu menyarankan kepada masyarakat, misalnya kalau ada transaksi beli sapi, dari pada harus ke Bank ambil uang mending ke AgenBRILink saja lebih mudah, begitu," ujar Santi.

Dia pun menjelaskan bahwa pembiayaan Ultra Mikro (UMi) merupakan program tahap lanjutan program bantuan sosial menjadi kemandirian usaha yang menyasar segmen usaha ultra mikro dan belum bisa difasilitasi pinjaman perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sedangkan AgenBRILink merupakan perluasan layanan BRI, di mana BRI menjalin kerja sama dengan nasabah sebagai Agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat melalui fitur EDC mini ATM BRI dengan konsep sharing fee.

"Kalau jadi AgenBRILink itu kalau ada nasabah yang transaksi bisa dekat, kita ini di desa kalau mau ke bank itu jauh sekitar 25 km. Adanya Agen BRILink dan Agen UMi ini sangat membantu masyarakat di sini, mereka cari pinjaman menjadi lebih mudah," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, ketika pertama kali menjadi AgenBRILink dan Agen UMi, Santi hanya mengeluarkan modal Rp 10 juta yang akan dipinjamkan kepada calon nasabah. Setelah dua tahun menjalani profesi ini, Santi merasa menjadi bagian dari BRI sangat menguntungkan semua pihak, termasuk dirinya.

Saat menjadi petani dan peternak, Santi menyebut, penghasilannya bisa mencapai Rp 70 juta dalam setahun. Setelah menjadi agen, pendapatan pun mengalami peningkatan.

Dalam sebulan, Santi memperoleh penghasilan dari agen UMi dan BRILink rata-rata Rp 4 juta. Dengan rinciannya per bulan melayani hingga 1.500 transaksi.

Dari penghasilan menjadi AgenBRILink dan Agen UMi, Santi mengaku memutar kembali uangnya sebagai modal usaha bertani, beternak, dan berjualan sembako. Santi mengaku tidak terbebani memiliki banyak profesi dan bangga bisa melakukan banyak hal.

Selain menambah pemasukan, Santi juga mendapatkan pengalaman baru menjadi bagian dari BRI.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global