OJK Sebut Ekonomi RI Tumbuh Positif, Waspada Ancaman Global

Entrepreneur - Cantika Adinda Putri Noveria, CNBC Indonesia
20 August 2022 21:45
Friderica Widyasari Dewi, Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Foto: Friderica Widyasari Dewi, Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mengungkapkan awan gelap masih akan membayangi perekonomian global hingga 2023 imbas krisis keuangan, pangan, energi dan krisis kesehatan.

Diperlukan kewaspadaan dan mitigasi dalam menghadapi kondisi sulit serta dibutuhkan kolaborasi pemerintah bersama otoritas dan dunia usaha agar dampak ancaman ekonomi global dapat diminimalisir.

Seperti apa strategi OJK mendorong kinerja dan kontribusi sektor jasa keuangan bagi perekonomian dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian global?

Simak paparan selengkapnya dari Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi dalam Economic Update, CNBC Indonesia (Jum'at, 19/08/2022), berikut ini. 

Sinergi yang baik OJK dengan seluruh pemangku kepentingan menjadi modal kuat bagi kita semua untuk mewujudkan perekonomian Indonesia yang tangguh, stabil, dan tumbuh berkelanjutan dalam menggerakkan roda perekonomian nasional.

Berlanjutnya gangguan rantai pasokan kemudian perang di Ukraina, inflasi global serta respon pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif membuat tekanan terhadap perekonomian global juga semakin meningkat.

Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, disertai risiko stagflasi, dan ketidakpastian pasar keuangan global.

Bank Dunia dan IMF juga merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan global tahun 2022, masing-masing dari 4,1% menjadi 2,9% dan dari 3,6% menjadi 3,2%.

Meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global mengakibatkan aliran keluar modal asing, khususnya investasi portofolio dan juga menekan nilai tukar di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia.

Sebagaimana telah disepakati bersama dalam forum KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) pada bulan ini, tingginya volatilitas pasar keuangan global berpotensi memberikan dampak pada pasar keuangan domestik.

Namun demikian, Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif dengan volatilitas yang relatif terjaga jika dibandingkan dengan negara lain.

Perbaikan perekonomian domestik pada Triwulan II-2022 difokuskan akan terus berlanjut, ditopang oleh peningkatan konsumsi, investasi dan kinerja ekspor.

Berbagai indikator dini pada Juni 2022 ini tercatat tetap baik. Kinerja manufaktur tetap positif sebagaimana tercermin dari PMI manufaktur yang masih ekspansif di level 50,2 dan menguat kembali di Juli 2022 ini ke level 51,3.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat juga ke level 128,2 dari posisi Maret 2022 di level 111. Hal ini menunjukkan optimisme masyarakat terhadap prospek pemulihan ekonomi Indonesia.

Sementara itu kinerja neraca pembayaran Indonesia diperkirakan akan tetap menguat di tengah meningkatnya arus modal. Transaksi berjalan di Triwulan II-2022 diproyeksikan mencatat surplus, lebih tinggi dibandingkan capaian surplus Triwulan I-2022, yang terutama didukung oleh kenaikan surplus transaksi neraca perdagangan, yang sejalan dengan masih tingginya harga komoditas global.

Sementara itu untuk neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan tetap terjaga, didukung oleh aliran modal masuk dalam bentuk penanaman modal asing (PMA). Sementara itu, posisi cadangan devisa pada Juni 2022 masih tetap kuat yaitu sebesar US$ 136,4 miliar, setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor.

Kinerja sektor jasa keuangan relatif terjaga, dengan intermediasi lembaga keuangan yang masih tumbuh sejalan dengan kinerja perekonomian domestik kita. Kredit perbankan pada Triwulan II-2022 tumbuh 10,7% (year on year/yoy) dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9,1% (yoy).

Ini mencerminkan dukungan perbankan dalam pemulihan ekonomi Indonesia terus meningkat. Sejalan dengan intermediasi perbankan, penyaluran pembiayaan menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan 5,6% (yoy) pada Juni 2022.

Industri perasuransian juga berhasil meningkatkan penghimpunan premi hingga Rp 27,8 triliun pada Juni 2022 ini. Risiko kredit juga terjaga pada industri perbankan, maupun pembiayaan, didukung likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.

NPL gross perbankan per Juni tahun ini terpantau turun menjadi sebesar 2,9%, sementara rasio NPL perusahaan pembiayaan di level 2,8%.

Ketahanan permodalan industri jasa keuangan tetap terjaga memadai dengan CAR perbankan mencapai 24,7% sejalan dengan menguatnya permodalan industri asuransi jiwa dan asuransi umum, dengan masing-masing di level 481% dan 318%.

Demikian halnya dengan rasio perusahaan pembiayaan yaitu sebesar 1,98 kali. Sementara itu, penghimpunan dana di pasar modal hingga Triwulan II-2022 juga terus meningkat, tercatat sebesar Rp 103 triliun.

Kinerja Indeks Saham Gabungan (IHSG) per Agustus 2022 ditutup kembali menguat di atas level 7.000, yakni sekitar 7.100 atau naik 8,4% (year to date). Kinerja IHSG ini yang mencapai 8,4% year to date ini merupakan yang tertinggi di regional Asia dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.300 triliun.

Bagaimana dengan sisi demand dan supply di pasar modal?

Kalau dari sisi demand sendiri pertumbuhan juga sangat signifikan, jumlah investor di Indonesia telah mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah yaitu 9,3 juta investor di pasar modal. Yang menarik dari angka ini adalah 80% mereka yang berusia milenial.

Sedangkan dari sisi supply sendiri, penghimpunan dana dari pasar modal telah mencapai Rp 153 triliun dengan 41 emiten IPO. Saat ini juga masih terdapat potensi di pipeline sekitar Rp 45,6 triliun.

Kalau kita bicara tentang kebijakan restrukturisasi, kredit restrukturisasi Covid-19 tercatat juga terus melandai, di mana per Juni 2022 restrukturisasi di perbankan tercatat menurun, 13,2% (year to date) sebesar Rp 576,15 triliun.

Sementara itu, untuk restrukturisasi piutang akibat pembiayaan Covid-19 di perusahaan pembiayaan juga menunjukkan tren yang menurun cukup signifikan, dari yang tertinggi sebesar Rp 78,8 triliun menjadi sekitar Rp 23,7 triliun.

OJK juga terus melakukan assessment dan mendorong setiap bank dan perusahaan pembiayaan untuk meningkatkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dengan lebih agresif sesuai dengan profil risiko pada setiap lembaga jasa keuangan.

Pada Juni 2022, rasio CKPN perbankan untuk kredit restrukturisasi Covid-19 tercatat meningkat menjadi 21,1% atau sekitar Rp 121 triliun dan untuk perusahaan pembiayaan CKPN terhadap piutang restrukturisasi Covid-19 sebesar 103,4% atau sekitar Rp 23 triliun.

Saat ini OJK senantiasa mengkaji secara cermat kebijakan restrukturisasi mendatang yang tepat guna dan tepat sasaran berdasarkan pertumbuhan industri dan daerah yang memerlukan.

Kinerja positif indikator perekonomian di Triwulan II-2022 yang ditunjukkan dengan sektor strategis yang tumbuh secara ekspansif, konsumsi dan ekspor yang tumbuh solid, serta laju inflasi yang lebih moderat memberikan optimisme terhadap perekonomian Indonesia.

Namun demikian, ketidakpastian global yang meningkat, termasuk adanya scaring effect inflasi yang tinggi dan pengetatan kebijakan moneter yang agresif, memberikan pesan bahwa kalaupun kita optimis, namun juga harus tetap waspada.

OJK berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan perkembangan terkini dan terus mendorong kinerja kontribusi jasa keuangan dalam mempertahankan stabilitas sistem keuangan, serta mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Implementasi strategi dan kebijakan OJK secara menyeluruh merupakan cerminan usaha kami untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Tentunya keseluruhan upaya ini harus diiringi sinergi dan kolaborasi yang sangat baik antara pemerintah, Bank Indonesia, otoritas industri, pelaku jasa keuangan, dan dengan seluruh pihak yang berkepentingan.

Dan tentunya, ini harus didukung dengan satu hal yang sangat penting, yaitu tata kelola yang baik, manajemen resiko, dan kepatuhan yang mumpuni dalam mewujudkan perekonomian nasional yang tangguh, stabil dan berkelanjutan.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi upaya kita bersama, memudahkan seluruh upaya dan langkah kita, termasuk yang kita lakukan pada hari ini, melakukan diskusi pada hari ini. Untuk kita bersama-sama mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik.


[Gambas:Video CNBC]

(vap/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading