Kopi Tuk, Kopi Keliling Yang Mendunia di Gelaran DEWG G20
Agustinus Suban Puka (53) menyeduh kopi di stan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20 atau 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20 di Labuan Bajo, Kamis (21/7/2022). Agustinus merupakan pemilik Florasta Barista Kopi Tuk, salah satu UMKM yang diajak untuk mempromosikan produknya melalui pameran UMKM dalam gelaran 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Stan Kopi Tuk menjadi pilihan para delegasi dari mancanegara untuk menikmati kopi sebelum pertemuan. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Agustinus Suban Puka (53) menyeduh kopi Tuk di stan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20 atau 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20 di Labuan Bajo, Kamis (21/7/2022). Kopi Tuk merupkan salah satu UMKM yang diajak untuk mempromosikan produknya melalui pameran UMKM dalam gelaran 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Usaha kopi tersebut telah dijalankan oleh Agustinus Suban Puka selama dua tahun dan kini telah dikenal hingga luar negeri. "Saat ini sudah banyak dikenal ya bahkan bisa sampai, saya dapat kawan-kawan, oarng bilang di Singapur sudah ada yang tau dan pernah datang orangnya," kata Agustinus saat ditemui di gelaran 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20. CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Dalam kesehariannya Agustinus menjajakan kopinya dengan berjualan kopi berkeliling dengan sepeda motornya. "Dasarnya ini kami koling (kopi keliling)," tambahnya. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Saat sore hari pemilik kopi Tuk tersebut biasa berjualan di bukit Sylvia setiap hari pada pukul 16.00 WITA hingga pukul 19.00 WITA. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Kopi Tuk tersebut dijual seharga Rp 10.000/gelas untuk kopi hitam dan Rp 15.000/gelas jika ditambah dengan gula aren dan untuk kopi bubuk 150 gram dijual seharga Rp 80.000 dan untuk berat 60 gr dibanderol Rp 30.000 dengan pilihan biji arabika Bajawa dan robusta Manggarai. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
