CNBC Insight

Kisah Arifin Panigoro Melaju Pesat Saat Era Booming Minyak

Petrik M, CNBC Indonesia
28 February 2022 21:00
Arifin Panigoro
Foto: Arifin Panigoro (detikcom/Ardan Adhi Chandra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha kawakan Arifin Panigoro telah pergi, dan meninggalkan banyak kenangan dan karya semasa ia hidup. Sosoknya sangat melekat pada dunia energi di Indonesia. Seperti apa awal kisahnya masuk ke bisnis energi?

Ketika Presiden Soekarno dilengserkan, Arifin Panigoro sebagai salah satu mahasiswa dari Bandung ikut terlibat di dalamnya. Arifin Panigoro, yang kelahiran bandung 14 Maret 1945 itu adalah mahasiswa teknik elektro Institut Teknologi Bandung angkatan 1963.

Arifin Panigoro, disebut Rum Aly dalam Titik silang jalan kekuasaan tahun 1966 mitos dan dilema (2006:241), sekitar 1966 memimpin mahasiswa bergerak dengan kereta api dari Bandung ke Jakarta. Kala itu mahasiswa adalah golongan penting yang hendak menurunkan Presiden Sukarno sekitar 1966.

Sekitar 1998, Arifin Panigoro dituduh terlibat dalam penggulingan Soeharto. Kala itu Arifin Panigoro sudah dikenal sebagai pengusaha perminyakan. Kini dirinya dikenal sebagai pendiri dan pemilik PT Medco Energy Internasional Tbk.

"Setelah lulus sebagai Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung ( ITB ) tahun 1973, Arifin Panigoro menjadi kontraktor swasta untuk pengerjaan instalasi listrik door to door," tulis Ali Azhar Akbar dalam Konspirasi di balik lumpur Lapindo (2007:64). Perusahaannya adalah CV Corona Electric.

Arifin, seperti disebut Puja Laksana dalam Ensiklopedia Profesi: Seri Pengusaha (2020:22) mula-mula membuka kantor pertama di jalan Pegangsaan Barat, Jakarta. Perusahaannya Corona Electric dimerger dengan Intra Design pada tahun 1976 dan jadilah PT Meta Epsi Engineering.

Perusahaan itu berkembang setelah booming minyak melanda Indonesia. Pada Senin 9 Juni 1980 perusahaan itu menjadi PT Meta Epsi Pribumi Drilling Company dan disingkat sebagai Medco. Pemerintah orde baru punya jasa dalam perkembangan awal perusahaan Arifin Panigoro itu.

"Pada waktu itu ia memiliki kedekatan dengan Dirjen Migas Wiharso yang menginginkan adanya pengusaha lokal dalam proyek jasa pengeboran," tulis Ali Azhar Akbar. Kebetulan Pertamina hendak melakukan pengeboran gas di Sumatera Selatan.

Medco milik Arifin pun direkomendasikan dan dapat proyek. Medco pelan-pelan berkembang usahanya. Medco pada 1990 membeli sumur minyak di Tarakan. Kemudian pada 1992, Medco mengakuisisi aset milik Tesoro di Kalimantan Timur.

Pada 1994 perusahaannya masuk ke bursa efek Indonesia. Pada 1995, Medco juga membeli aset Stanvac Indonesia milik Exxon Mobil melalui tender dan kemudian PT Expan. Pada 1996 menemukan minyak di Blok Rimau. Bisnis Medco kemudian juga melebar ke luar negeri.

Arifin Panigoro sendiri kemudian menjadi pengusaha yang hingga wafatnya pada 27 Februari 2022 di di Mayo Clinic, Rochester Amerika Serikat (AS) itu termasuk pengusaha yang diperhitungkan di Indonesia. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular