CNBC Insight

Raja Mobil RI: Sang Raja Diesel Isuzu Mulai Acak-Acak Pasar

Petrik M, CNBC Indonesia
28 March 2022 09:16
Cover Insight, Isuzu
Foto: Cover Insight/ Isuzu/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah 1958, dana pampasan perang Jepang masuk ke Indonesia dengan diikuti pemodal dan merek-merek Jepang yang ikut masuk ke Indonesia. Pada 1960-an kendaraan bermotor buatan Jepang sudah masuk ke Indonesia.

"Kendaraan-kendaraan Jepang pertama kali terlihat secara besar-besaran dalam Asian Games 1962 yang diadakan di Jakarta," kata Ian Chalmers dalam Konglomerasi Negara dan Modal dalam Industri Otomotif Indonesia, 1950-1985 (1996:125).

Setidaknya, menurut Masashi Nishihara dalam Sukarno Ratna Sari Dewi & Pampasan Perang (1993:142-143) terkait dana pampasan perang itu terdapat 1.500 mobil dan 1.500 truk dari Jepang yang masuk ke Indonesia. Mitsubishi, Toyota dan Isuzu terlibat dalam program pampasan itu.

Isuzu Bison, di tahun 1960 mulai dilihat para konsumen Indonesia. Setelah Sukarno lengser dari kursi kepresidenannya, lebih banyak lagi produsen mobil Jepang yang memasarkan produknya ke Indonesia. Isuzu termasuk salah satunya.

Isuzu pencetak sejarah di Jepang. Isuzu memproduksi mesin diesel berpendingin pertama di Jepang pada tahun 1937. Puluhan tahun setelahnya Isuzu dikenal adalah produsen mobil diesel. Isuzu masuk ke Indonesia awalnya juga karena adanya PT Pantja Motor.

PT Pantja Motor yang berdiri pada 3 Mei 1974 adalah anak perusahaan dari PT Pantja Niaga. PT Pantja Niaga belakangan bersama PT Tjipta Niaga (Persero) dan PT Dharma Niaga (Persero) menjadi satu dalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).

"PT Pantja Niaga pada mulanya didirikan sebagai perusahaan dagang dengan nama CTC (Central Trading Company LTD) di Bukittinggi Sumatera dengan tugas melayani kebutuhan TNI pada akhir tahun 1947," seperti dalam iklan Pantja Niaga. Bekas CTC pada 1961 menjadi Perusahaan Dagang Negara Tri Bhakti dan pada 1961 dan pada 1961 menjadi Perusahaan Negara Pantja Niaga yang menaungi Pantja Motor.

Pantja Motor, disebut Richard Robison dalam Indonesia: The Rise of Capital (2009:331) menyebut Pantja Motor yang merupakan perusahaan milik negara didominasi oleh pejabat militer Indonesia. PT Masayu milik Hasjim Ning pernah merakit mobil Isuzu, begitu juga Udatin milik Fritz Eman yang sebelumnya merakit Holden.

PT Unitrans Pertama, seperti sebut dalam lama resmi Isuzu, kemudian membeli 68% saham PT Pantja Motor 1988. dan pada tahun 1991 PT Astra International Tbk menjadi pemiliki mayoritas PT Pantja Motor yang dibeli melalui PT Aryaloka Sentana dari PT Unitrans Pertama.

Di bawah Astra, yang kemudian juga sahamnya dimiliki Liem Sioe Liong, kemudian Isuzu Panther TBR 52, 2.300 cc Diesel Direct Injection dirilis. Mobil ini dianggap kendaraan niaga serba guna bermesin diesel. Pada tahun 1995, hadir Isuzu ELF, 2.800 cc juga dirilis.

Isuzu yang dirakit Pantja Motor pada tahun 1997 diekspor ke negara Filipina dan Taiwan. Tahun 2005 ekspornya merambah pula ke Vietnam dan India. Pada tahun 2008, PT Pantja Motor menjadi PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pmt/pmt)

Tags

Recommendation
Most Popular