Begini Potret Pengusaha Mebel Dihantam Pandemi
Pekerja menyelesaikan pembuatan mebel di kawasan Daanmogot, Tangerang, Banten, Jumat (18/2/2022). Pandemi Covid-19 membuat semua sektor usaha mengalami dampak negatif, salah satunya pengrajin mebel yang mengeluhkan penurunan omset hingga 40 persen selama dua tahun lebih. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Sejak masa pandemi hingga memasuki masa adaptasi tatanan kehidupan baru, beberapa pengusaha mebel yang ada di Tangerang, mengaku omzet penjualannya menurun drastis. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
"kalau sekarang sangat jauh menurunnya bisa 30 sampai 40 persen, bisa dilihat dari stok yang ada sekarang sangat sedikit,” jelasnya Frans Henrik pemilik pabrik mebel di Daanmogot, Tangerang, Banten (18/2/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Disebutnya, penurunan penjualan selama masa pandemi mencapai 40 persen. Sebab, jika sebelum masa pandemi omset penjualannya rata-rata ratusan juta per bulan, maka selama masa pandemi omsetnya hanya sekitar puluhan juta. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
“Selama pandemi covid semua orang pasti memikirkan untuk bertahan hidup dan tidak mungkin juga membeli furniture/mebel, disitulah kita mulai menurunnya omset pembeli,” ungkap Frans. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Menurut Frans pemangkasan jumlah karyawan mencapai 50 persen dari sebelum pandemi, " awal mula ada 150 karyawan aktif sekarang hanya 60 orang pekerja yang masih bertahan" tambahnya lagi. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Dilain sisi menurut para pekerja yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan "industri mebel dan kerajinan berlahan mulai merasakan pemulihan kendati pandemi Covid-19 masih berjalan saat ini. Sebelumnya sejak bulan Maret 2020, industri ini dalam kondisi cukup mengkhawatirkan lantaran tidak ada pesanan yang masuk" tutupnya. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
