FOTO

Industri Rumahan Kerupuk Merah Bertahan Saat Pandemi Covid-19

Entrepreneur - CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki, CNBC Indonesia
01 October 2020 20:15
Dalam satu minggu industri rumahan tersebut mampu memproduksi sebanyak lima kuintal kerupuk dengan harga jual Rp 15 ribu per kilogram.

Pekerja merapikan kerupuk merah yang akan dikeringkan di kawasan Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Dalam satu minggu, industri rumahan tersebut mampu memproduksi sebanyak lima kuintal kerupuk dengan harga jual Rp 15 ribu per kilogram. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kerupuk merah ini dijual hingga ke berbagai wilayah di Jabodetabek. Namun kini pengusaha mengaku produksi kerupuknya menurun hingga 30 persen akibat daya beli masyarakat turun pada pandemi Covid-19 (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan telah terjadi deflasi selama tiga bulan berturut-turut, yaitu sebesar 0,10% pada Juli, 0,05% pada Agustus, dan 0,05% di September 2020. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, terjadinya deflasi selama dua bulan berturut-turut menandakan daya beli masyarakat atau tingkat konsumsi rumah tangga melemah dan butuh waktu untuk kembali ke titik normal. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

"Pergerakan tingkat inflasi dari bulan ke bulan, dengan deflasi 0,05% di September 2020 berarti terjadi deflasi berturut selama 3 bulan, selama Q3 (Kuartal III) 2020 Juli-Agustus-September terjadi deflasi," kata Suhariyanto di Jakarta, Kamis (1/10/2020). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Foto Lainnya
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terkait
    spinner loading