FOTO
Industri Rumahan Kerupuk Merah Bertahan Saat Pandemi Covid-19
Pekerja merapikan kerupuk merah yang akan dikeringkan di kawasan Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Dalam satu minggu, industri rumahan tersebut mampu memproduksi sebanyak lima kuintal kerupuk dengan harga jual Rp 15 ribu per kilogram. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kerupuk merah ini dijual hingga ke berbagai wilayah di Jabodetabek. Namun kini pengusaha mengaku produksi kerupuknya menurun hingga 30 persen akibat daya beli masyarakat turun pada pandemi Covid-19 (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan telah terjadi deflasi selama tiga bulan berturut-turut, yaitu sebesar 0,10% pada Juli, 0,05% pada Agustus, dan 0,05% di September 2020. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, terjadinya deflasi selama dua bulan berturut-turut menandakan daya beli masyarakat atau tingkat konsumsi rumah tangga melemah dan butuh waktu untuk kembali ke titik normal. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
"Pergerakan tingkat inflasi dari bulan ke bulan, dengan deflasi 0,05% di September 2020 berarti terjadi deflasi berturut selama 3 bulan, selama Q3 (Kuartal III) 2020 Juli-Agustus-September terjadi deflasi," kata Suhariyanto di Jakarta, Kamis (1/10/2020). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)




