FOTO
Potret Bisnis Gaun Pengantin yang Merana Karena Covid-19
Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap omzet pendapatan para tukang jahit gaun pengantin di Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Bukan tanpa alasan. Sepinya pelanggan tak dapat dilepaskan dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kini sudah memasuki masa transisi (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Aris salah satu penjahit di Mayestik mengatakan, hampir 4 bulan terakhir ini omzet pendapatannya menurun drastis akibat adanya pandemi Covid-19. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Menurutnya, turunnya pendapatan para tukang jahit lantaran sepinya pelanggan yang datang akibat adanya pandemi ini. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Aris mengatakan kebanyakan pelanggan yang dimiliki biasanya datang kalangan anak muda atau yang ungin menikah dengan mendesain baju pengantin yang diinginkan konsumen. Namun, dengan adanya peraturan pemerintah yang merumahkan hampir seluruh ASN dan kebijakan bagi warga untuk berdiam di rumah masing-masing secara langsung berdampak pada omzet penjualnnya. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Aris mengaku, jika hari biasanya sebelum masuknya COVID-19 di Indonesia pendapatanya bisa mencapai Rp 30 juta hingga Rp 45 juta per bulan. Setelah masuknya COVID-19 pemasukan hanya 1,5 juta per bulan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Sebagai bentuk afirmatif, pihak pengelola gedung lantas berinisiatif memberikan keringanan berupa pembayaran ruko sewa sebesar 50% hingga waktu yang belum ditentukan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)






