
Omzet Rp 95 T & Punya Ribuan Gerai, Apa Rahasia Starbucks?
Redaksi, CNBC Indonesia
28 July 2019 08:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa ritel asal Amerika Serikat (AS), Starbucks, sukses meraup omzet hingga US$ 6,8 miliar atau setara Rp 95,2 triliun di kuartal III-2019 (tahun buku internasional). Nilai itu tumbuh 8,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Lantas, apa rahasia perusahaan? CEO Starbucks Kevin Johnson menjelaskan pertumbuhan itu tak lepas dari berbagai strategi. Mulai dari membuka lebih banyak gerai, mengembangkan produk baru, dan menggencarkan promosi.
Penambahan gerai menjadi salah satu motor utama. Sepanjang kuartal III, Starbucks membuka 442 gerai baru. Dari jumlah itu, seperti di antaranya berada di China. Dengan demikian secara kumulatif jumlah gerai Starbucks sekarang lebih dari 30.600 gerai.
Starbucks juga gencar melakukan promosi untuk menarik pelanggan. Hal itu diklaim menambah 14% pelanggan hingga kini mencapai 17,2 juta orang.
Secara keseluruhan, omzet Starbucks ditopang penjualan di AS dan China. Penjualan di AS tumbuh 7%, sedangkan di China 6%.
"Kinerja Starbucks sangat baik di sejumlah wilayah di negara-negara itu," kata Johnson.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article 'Mudah-mudahan Awal 2021 Fasilitas GSP AS Diperpanjang'
Lantas, apa rahasia perusahaan? CEO Starbucks Kevin Johnson menjelaskan pertumbuhan itu tak lepas dari berbagai strategi. Mulai dari membuka lebih banyak gerai, mengembangkan produk baru, dan menggencarkan promosi.
Penambahan gerai menjadi salah satu motor utama. Sepanjang kuartal III, Starbucks membuka 442 gerai baru. Dari jumlah itu, seperti di antaranya berada di China. Dengan demikian secara kumulatif jumlah gerai Starbucks sekarang lebih dari 30.600 gerai.
![]() |
Starbucks juga gencar melakukan promosi untuk menarik pelanggan. Hal itu diklaim menambah 14% pelanggan hingga kini mencapai 17,2 juta orang.
Secara keseluruhan, omzet Starbucks ditopang penjualan di AS dan China. Penjualan di AS tumbuh 7%, sedangkan di China 6%.
"Kinerja Starbucks sangat baik di sejumlah wilayah di negara-negara itu," kata Johnson.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article 'Mudah-mudahan Awal 2021 Fasilitas GSP AS Diperpanjang'
Most Popular