Special Interview

Perang Dagang, Dubes China: Kami Siap Lawan Balik AS

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 April 2018 14:08
Duta Besar China untuk AS Cui Tiankai dalam wawancaranya dengan CNBC International berulang kali menegaskan negaranya siap melawan tindakan AS.
Foto: REUTERS/Bria Webb
Jakarta, CNBC Indonesia - Isu perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China memasuki babak baru. Pemerintah AS hari Selasa (3/4/2018) mengumumkan pengenaan bea masuk 25% terhadap sekitar 1.300 produk teknologi industri, transportasi, dan medis dari China. Upaya itu dilakukan untuk menekan Beijing agar mengubah praktik kekayaan intelektualnya yang disebut AS merugikan perusahaan-perusahaannya.

Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) mengumumkan daftar produk bernilai sekitar US$50 miliar (Rp 687,5 triliun) impor tahunan AS dan mencakup berbagai komoditas, mulai dari bahan kimia hingga dioda pemancar cahaya, sepeda motor, dan alat-alat kesehatan gigi, dilansir dari Reuters.

China tak tinggal diam. Duta Besar China untuk AS Cui Tiankai dalam wawancaranya dengan CNBC International hari Selasa (3/4/2018) berulang kali menegaskan negaranya siap melancarkan tindakan balasan terhadap Negeri Paman Sam itu.

Berikut adalah cuplikan wawancara antara Cui Tiankai dan Seema Moody dari CNBC International.

Anda telah mengetahui tarif baru yang diterapkan oleh pemerintahan [Presiden Amerika Serikat (AS) Donald] Trump, langkah apa yang akan dilakukan China?

Selamat malam, Anda tahu kami menentang apa yang disebut sebagai 'investigasi 301' sejak awal dan apa yang diumumkan hari ini merupakan langkah ke arah yang salah. Kami akan meresponsnya. Kami akan mengambil jalan penyelesaian melalui mekanisme penyelesaian sengketa WTO [Organisasi Perdagangan Dunia] dan mengambil tindakan untuk melawan balik sesuai dengan hukum yang berlaku di China. Mungkin dengan intensitas dan cakupan yang sama.

Bagaimana tepatnya tindakan balasan yang akan dilakukan China? Maksud saya, kita telah mengetahui daftar tarif baru China. Apakah akan ada tarif tambahan di kemudian hari?

Itu akan diumumkan di Beijing, segera.

Dapatkah anda memperjelas jenis tarif atau sektor apa saja yang akan terdampak di AS?

Kami akan lihat seberapa jauh tindakan AS akan merugikan negara kami dan kami akan melawannya.

Apa yang akan Anda lakukan terhadpa daftar tersebut? Daftar yang kami dapat dari pemerintahan Trump cukup ekspansif, sangat berfokus pada sektor teknologi tinggi dan semikonduktor. Dampak apa yang akan dialami industri teknologi China?

Saya pikir jelas tarif itu akan berdampak buruk pada perekonomian China, namun kebijakan itu juga akan berdampak buruk terhadap ekonomi AS. Proteksionisme semacam itu tidak akan melindungi siapa pun. Tidak melindungi pekerja dan petani Amerika. Tidak melindungi bisnis-bisnis dan konsumen Amerika. Pastinya hanya akan merugikan semua pihak, termasuk perekonomian AS sendiri.

Apa respons pemerintah China terhadap dugaan bahwa Beijing memaksa perusahaan-perusahaan AS untuk mentransfer teknologinya yang bernilai sebagai syarat agar dapat melakukan kegiatan bisnis di China?

Saya pikir tuduhan tersebut tidak memiliki dasar. Mereka tidak pernah memberikan contoh yang jelas terkait tuduhan tersebut. Namun, kami siap untuk berunding dengan pihak AS mengenai kemungkinan apapun yang akan terjadi di antara kami. Namun bentuk tindakan proteksionisme maupun unilateralisme ini... Anda tahu inilah inti permasalahannya, orang-orang tidak akan mau berunding mengenai masalah ini untuk menyelesaikan masalah ini secara konstruktif, dengan cara yang saling menguntungkan. Jadi jika mereka memutuskan untuk menerapkan proteksionisme atau bahkan menerapkan langkah unilateral, maka kami akan melawan balik.

Setelah menerapkan bea masuk yang terakhir terhadap baja, pembicaraan apa saja yang telah dilakukan Washington dan Beijing?

Kami terus dan secara intensif melakukan pembahasan dan berkomunikasi dengan pihak AS mengenai isu perdagangan maupun ekonomi. Namun, kami memerlukan timbal balik. Niat baik kami harus dibalas dengan niat baik juga.

Sepertinya saat ini Anda belum mendapatkan timbal balik yang Anda inginkan, Pak Duta Besar. Anda menyadari jika China juga menerapkan tarif yang lebih tinggi, hal ini bisa memperparah konflik dagang antara AS dan China. Apakah China sudah siap dengan hal itu, dengan kemungkinan terjadinya perang dagang?

Kami pastinya tidak ingin berperang dagang dengan siapapun. Namun, orang-orang harus mengerti siapa yang memulai semua ini.

Dan mengenai pasar keuangan, China merupakan pembeli obligasi terbesar AS. Apakah sektor itu akan ikut dimasukkan dalam daftar pembalasan? Akankah China mengurangi jumlah obligasi AS yang dibelinya?

Anda tahu dua perekonomian kami, ekonomi China dan ekonomi AS, kami saling terhubung, jadi kami juga pasti memiliki banyak kepentingan yang sama. Tindakan unilateral akan merugikan negara lainnya. Namun, pada akhirnya tindakan tersebut, sepertinya akan merugikan negara yang menerapkan aturan itu sendiri. Jadi, kami telah berupaya sebisa kami menghindari situasi semacam itu. Namun, jika pihak lainnya mengambil langkah yang salah, kami tidak punya pilihan lain selain melakukan pembalasan.

Namun, untuk terakhir kalinya, dapatkah Anda merinci apa bentuk balas dendam yang akan diterima AS? Akankah tarif diterapkan lebih banyak di sektor pertanian, termasuk tarif di impor kedelai, atau akankah tarif diterapkan di pasar keuangan atau di pasar mata uang?

Saya rasa hal ini akan segera diumumkan di Beijing, segera.

Dan seberapa seriuskah pemerintah Beijing untuk menunjukkan kepada AS bahwa China bersedia dan siap untuk berpartisipasi dalam perang dagang ini?

Anda tahu bahwa tanggung jawab utama pemerintah China adalah untuk mempertahankan, melindungi, dan mendukung kepentingan rakyat China. Jadi, jika ada yang mencoba merugikan kepentingan rakyat China, hal ini akan menjadi teramat sangat penting bagi kami dan kami pasti akan membalas.

Ada sebuah catatan dari seorang analis hari ini yang mengatakan amatilah pergerakan pasar mata uang, pergerakan yuan terhadap dolar AS. Apakah devaluasi yuan, apakah hal tersebut sudah Anda dengar dari kolega Anda di kedutaan maupun dari pemerintah Beijing sebagai sesuatu yang mereka sedang pertimbangkan untuk dilakukan?

Anda lihat di ekonomi global saat ini hampir semuanya saling terhubung. Jadi, ketika seseorang mengambil langkah yang salah, ketika seseorang mengambil langkah proteksionisme, hal itu akan memengaruhi kepercayaan seseorang dalam segala prospek ekonomi dan akan merugikan sektor keuangan, merugikan perdagangan, menghambat kinerja ekonomi, akan memengaruhi kepercayaan konsumen, memengaruhi segalanya.
(prm) Next Article Orang Ini Punya Rp 16 T dari Nipu dan Dibela Donald Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular